Advertisement

Promo November

Harga Sapi Kurban di Bantul Melonjak, Warga Beralih ke Kambing dan Domba

Yosef Leon
Selasa, 20 Juni 2023 - 14:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Harga Sapi Kurban di Bantul Melonjak, Warga Beralih ke Kambing dan Domba Petugas DKPP Kabupaten Bantul saat mengecek salah satu lokasi peternakan sapi di Kasihan, Bantul menjelang perayaan Idul Adha belum lama ini. - Harian Jogja/Yosef Leon Pinsker

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sejumlah warga lebih memilih berkurban dengan daging kambing atau domba lantaran harga sapi yang melonjak sangat signifikan menjelang Iduladha. Kenaikan harga hewan kurban karena stok terbatas.

Salah seorang pedagang hewan kurban di Bantul Agus Sriyono mengatakan kenaikan harga sapi diakibatkan oleh stok yang terbatas. Sebab peternak di Bantul lebih memilih memelihara sapi betina untuk dikembangbiakkan sebagai indukan. 

Advertisement

"Hal ini membuat sapi jantan yang untuk kurban jadi terbatas, makanya harga naik," ujarnya Selasa (20/6/2023). 

Agus menyebutkan, rata-rata harga satu ekor sapi sekarang dijual seharga Rp22 juta dari yang biasanya dijual Rp20 juta per ekor. Harga hewan kurban ini diprediksi masih akan naik lantaran sekarang masih H-10 Iduladha. 

Harga sapi itu tentu sangat jauh dibandingkan dengan harga kambing atau domba yang dijual Rp2-6 juta per ekor. Oleh karenanya banyak sohibul kurban yang beralih ke hewan itu lantaran harganya yang cukup terjangkau. 

Baca juga: Ajukan Eksepsi, Mafia Tanah Kas Desa Robinson Minta Dilepaskan dari Semua Dakwaan

"Banyak yang beralih ke sapi atau domba, tetapi kebanyakan sohibul kurban belinya di harga Rp2-3 juta," kata Agus.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo tidak memungkiri adanya kenaikan harga hewan kurban, khususnya sapi. Menurut Joko, harga kambing hingga domba saat ini juga mengalami kenaikan.

"Harga sapi kurban mengalami kenaikan Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per ekornya. Sedangkan harga kambing mengalami kenaikan Rp500.000 per ekornya," katanya.

Musababnya, kata Joko, karena stok sapi khususnya sapi jantan dari peternak lokal terbatas. Hal itu membuat para pedagang hewan kurban harus mendatangkan dari luar daerah. "Karena itu, tahun ini kemungkin jumlah sapi untuk kurban berkurang tapi untuk kambing kemungkinan bertambah banyak. Apalagi, tren di pasaran saat ini para sohibul banyak yang berpindah dari sapi ke kambing karena harga yang lebih terjangkau," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement