Advertisement
Jumlah Pedagang Hewan Kurban Melonjak, Perputaran Uang di Pasar Hewan Ambarketawang Diperkirakan Rp2 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Jumlah pedagang dan hewan ternak di Pasar Hewan Ambarketawang, Sleman meningkat cukup pesat mendekati Iduladha. Hal ini turut berdampak pada perputaran uang dari jual beli hewan kurban yang ditaksir mencapai Rp2 miliar setiap kali pasar dibuka.
Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang dan Rumah Potong Hewan, Yuda Andi Nugroho menuturkan mendekati hari-H jumlah pedagang dan ternak yang dijual semakin melonjak. Buka di hari pasaran Jawa, setidaknya ada 80-90 pedagang dengan kurang lebih 300 ternak yang dijajakan setiap kali pasar buka. Jumlah ini meningkat beberpa persen dari biasanya. "Memang itu ada kenaikan sekitar 20 persen dari hari-hari biasa," ujarnya pada Selasa (20/6/2023).
Advertisement
Kenaikan pedagang maupun hewan ternak yang diperdagangkan ini mulai terjadi sejak dua pekan menjelang Hari Raya Idul Adha. "Puncaknya mungkin hari Minggu pahing, itu nanti puncaknya," ujarnya.
Diperkirakan Yuda, dari kenaikan jumlah pedagangini, ada perputaran uang sekitar Rp2 miliar di setiap pasar buka. "Kalau dari 300 yang masuk, yang laku antara 80-90 ekor," katanya.
Menghadapi lonjakan penjual dan ternak ini, Pasar Hewan Ambarketawang menyiagakan tiga dokter hewan. Jumlah itu belum temasuk tenaga administrasi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) yang membantu melakukan pengawasan ternak.
Bukan hanya jumlah pedagangnya saja yang naik, harga ternak untuk kurban juga mengalami kenaikan yang cukup beragam. "Termasuk juga dari harga ada kenaikan antara Rp2 juta-Rp3 juta khusus sapi," ungkapnya
Selain sapi, Yuda menjelaskan kenaikan harga hewan ternak juga terjadi pada ternak kambing. Pada ternak kambing, kenaikannya mulai dari Rp500.000 sampai Rp1 juta.
Di sisi lain bila menurut asal ternaknya, Yuda menyebut rata-rata ternak yang diperdagangkan masih berasal dari seputaran DIY. Namun untuk penjualannya, transaksi hewan kurban di Pasar Hewan Ambarketawang bisa sampai wilayah tujuan Jawa Tengah maupun Jawa Barat.
Untuk memastikan kesehatan ternak yang akan keluar, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan ternak akan diberi SKKH dari Pasar Hewan Ambarketawang. "Untuk memastikan ternak yang keluar itu dinyatakan sehat," katanya.
Setiap angkutan ternak yang masuk ke Pasar Hewan Ambarketawang juga terlebih dahulu akan melalui lorong penyemprotan desinfeksi. Langkah ini sebagai antisipasi penyebaran penyakit.
"Kemudian ada juga pemantauan mulai dari penurunan ternak, juga ada petugas yang keliling, petugas medis," ujarnya.
Pasca mengalami lonjakan dratis ini, situasi Pasar Hewan Ambarketawang disebutkan Yuda akan masih ramai setelah Iduladha. Bedanya, setelah Lebaran bakalan sapi untuk penggemukan lah yang akan banyak diperjualbelikan.
"Kita juga ada peningkatan setelah Hari Raya Kurban, itu biasanya kan ternak-ternak yang dipotong diganti dengan ternak-ternak bakalan. Itu juga masih puncak, pasarnya juga masih ramai," katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo yang melakukan pemantauan di Pasar Hewan Ambarketawang bersama Forkompimda mengungkapkan dengan ramainya pasar hewan ini diharapkan kekurangan kurban di Sleman dapat terpenuhi. Berbanding lurus dengan melonjaknya pedagang, Kustini mengatakan bila pemerintah dibantu FKH UGM akan melakukan pengawasan ternak yang masuk di Pasar Hewan Ambarketawang.
"Pasar tiban juga banyak, nanti juga kita untuk menugaskan dokter-dokter hewan yang ada memantau perkembangan ini. Sehingga kurban insyallah tidak kena penyakit apa-apa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bagaimani Nasib Penghuni dan Karyawan Hotel Sultan setelah Dieksekusi?
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu dan Polda DIY Awasi Hoaks dan Ujaran Kebencian di Media Sosial Jelang Pemilu 2024
- Trans Jogja Bakal Hadir dengan 25 Bus Baru, Per 1 Oktober
- Tugu Pal Putih Jogja Kini Dipagar Lebih Rapi
- Promosikan Spot Wisata Unggulan, Dispar Jogja Gelar Yogowes Monalisa
- Kurang Asupan Protein? Coba Konsumsi Ini
Advertisement
Advertisement