Advertisement
Belasan Kapanewon di Gunungkidul Diprediksi Kekurangan Air Bersih

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—BPBD Gunungkidul memprediksi dampak musim kemarau akan semakin meluas. Hingga sekarang bantuan air bersih baru menyasar di Kalurahan Jetis dan Planjan, Saptosari.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, dampak dari musim kemarau di tahun ini sudah mulai terlihat. Meski demikian, hingga sekarang belum banyak warga yang meminta bantuan air bersih.
Advertisement
“Baru Kalurahan Planjang dan Jetis di Kapanewon Saptosari yang meminta. Sedangkan, untuk daerah lain belum ada permohonan,” kata Purwono, Minggu (25/6/2023).
Meski belum banyak yang mengajukan permintaan, namun ia mengakui bahwa potensinya akan semakin meluas. Menurut Purwono, Gunungkidul memasuki musim kemarau pada Juli.
Diprediksi warga yang berada di wilayah pesisir seperti Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Paliyan, Panggang dan Purwosari akan mulai mengajukan bantuan air bersih. Memasuki Agustus, jumlah terdampak masih akan bertambah karena kapanewon seperti Gedangsari, Nglipar, Patuk dan Ponjong juga memerlukan bantuan.
Baca juga: Pernah Melanggar Izin Keimigrasian Arab Saudi, 5 Calon Haji Dipulangkan ke Indonesia
“Sudah kami siapkan dengan alokasi anggaran Rp230 juta untuk 1.000 tangki,” katanya.
Mantan Panewu Purwosari menambahkan, untuk penangan tidak hanya melalui BPBD Gunungkidul. Pasalnya, ada 11 kapanewon yang memiliki anggaran droping secara mandiri.
“Bantuan air bersih hanya bersifat sementara. Sebab, program jangka panjangnya akan mengoptimalkan sumber sungai bawah tanah guna memenuhi kebutuhan air bersih di masyarakat,” katanya.
Panewu Tepus, Alsito mengatakan, droping air di wilayahnya sudah dimulai pertengahan Juni ini. Pelaksanaan dilakukan karena sudah ada permintaan bantuan yang diajukan oleh masyarakat.
“Setiap kemarau, warga di lima kalurahan di Tepus banyak yang mengalami kesulitan air bersih. Jadi, kami salurkan bantuan,” kata Alsito.
Menurut dia, untuk droping air bersih mengalokasikan anggaran Rp76,5 juta dengan target penyaluran sebanyak 450 tangki. Meski demikian, Alsito mengakui tidak semua kalurahan ditangani oleh kapanewon, sebab untuk Sumberwugu dan Giripanggung dimintakan ke BPBD Gunungkidul. “Untuk Juni ini kami targetkan penyaluran sebanyak 60 tangki ke masyarakat. Hingga sekarang masih berjalan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Open Bidding Kepala Dinkes dan Kepala Dinsos, Ini Jadwal dan Syaratnya
- Pelatih Persiba Balikpapan Waspadai Kekuatan Pemain PSS Sleman
- Bupati Gunungkidul Siapkan 6 Program Prioritas di Tahun Depan
- Peserta KB Laki-laki di Sleman Naik Jadi 27 Persen
- DPRD DIY: Program MBG Harus Jadi Peluang Kelompok Tani Lokal
Advertisement
Advertisement