Advertisement
Tol Jogja Solo Ruas Maguwo-Trihanggo Didesain At Grade saat Melewati Garis Imajiner, Ini Gambarannya
Konstruksi Tol Jogja Solo di wilayah Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2022). - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku pengelola Jalan Tol Jogja Solo menegaskan akan mengikuti arahan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait desain tol yang melewati garis imajiner Jogja. Oleh karena itu desain tol yang melintasi garis imajiner tepatnya di Kawasan Monjali akan dibangun at grade atau dengan sistem timbunan seperti jalan ekstiting.
Pada 2019 silam Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X mengusulkan agar tol yang melintas di Kawasan Monjali agar dibangun tidak melayang atau at grade. Alasannya titik tersebut merupakan garis imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Pantai Selatan. Sultan tak mempersoalkan penggunaan sebagian ruas Ring Road untuk jalan tol demi menyelamatkan estetika garis imajiner Jogja.
Advertisement
BACA JUGA : Ini Alasan Tol Jogja Solo Tak Boleh Melayang di Atas
“Karena [kawasan Monjali] itu sumbu imajiner,” ujar dia di Kepatihan, Kamis 19 Desember 2019.
Terkait hal tersebut pengelola tol dan pemerintah pusat memastikan akan mematuhi usulan tersebut. Manager Humas PT Jogjasolo Marga Makmur Rachmat Jesiman menegaskan kawasan Monjali dipastikan tidak ada perubahan dan tetap akan dibangun at grade.
“Sampai saat ini masih tetap mengikuti arahan Ngarso Dalem [Sri Sultan HB X] bahwa di Kawasan sumbu imajiner itu at grade, rencana masih seperti itu,” katanya, Minggu (2/7/2023).
Bentuk desainnya sebelum dan sesudah titik sumbu imajiner tersebut akan dibangun at grade dengan jarak tertentu. “Kemungkinan sebelum naik ke elevated ada at grade di bawah, sebelum [konstruksi dibangun] naik [elevated],” ujarnya.
BACA JUGA : Sastrawan Jogja Bakal Bacakan Puisi Berbahasa Jawa
Adapun pada titik lain di sepanjang ruas Maguwo-Trihanggo secara umum akan dibangun elevated (melayang) sesuai perencanaan. Akan tetapi kepastian itu masih menunggu hasil kajian dari penyelidikan karakteristik tanah di sepanjang Ringroad Utara Sleman.
“Kemarin baru penyelidikan tanah untuk melihat kekuatan tanah yang di dekat Jombor dan sekitarnya. Masih dicek kestabilan tanah. Memang tergantung hasil itu tetapi untuk rencana kami tetap ke arah elevated, cuma masih melihat kestabilan tanahnya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KAI Commuter Siapkan 102 Rangkaian Kereta untuk Natal dan Tahun Baru
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kurangi Sampah Plastik, Warga Purwokinanti Diberi Kantong Belanja
- KAI Akan Gunakan Teknologi Drone Frogs untuk Kebersihan Kereta Api
- Top Ten News Harianjogja.com Minggu 2 November 2025
- Perkenalkan, Kepala Dinsos dan Kepala Dinkes Kulonprogo yang Baru
- Bangun Jurnalisme Berperspektif Kesejahteraan Hewan
Advertisement
Advertisement



