Advertisement

Dropping Air, Warga Gunungkidul Disediakan 1.000 Tangki, Baru Terserap 36

Triyo Handoko
Senin, 03 Juli 2023 - 20:07 WIB
Maya Herawati
Dropping Air, Warga Gunungkidul Disediakan 1.000 Tangki, Baru Terserap 36 Mobil tangki air milik BPBD Gunungkidul saat meyalurkan bantuan kepada warga di Dusun Kwarasan Kulon, Kedungkeris, Nglipar. foto diambil beberapa waktu lalu. - Ist/ dok BPBD Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Permintaan dropping air di Gunungkidul masih rendah selama kemarau ini, per Juni baru terserap 36 tangki air. Padahal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyediakan 1.000 tangki untuk mengatasi kekeringan pada kemarau ini.

Dropping air terbanyak yang dilakukan BPBD Gunungkidul paling banyak dilakukan di Kapanewon Saptosari. “Terakhir kami dropping pada Selasa kemarin sebelum kurban ke Jetis, Saptosari, sementara ini belum ada permintaan dropping air lagi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono, Minggu (2/7/2023).

Advertisement

Purwono menjelaskan masyarakat yang mengalami kesulitan terhadap akses air dapat mengajukan dropping air ke pihaknya. “Terpenting dropping tersebut disetujui oleh pihak kalurahan dan kapanewon, lalu di daerah sasaran dropping memang tidak ada akses PDAM,” terangnya.

BACA JUGA: Pantai Gunungkidul Diserbu Wisatawan saat, Pendapatan Retribusi Tembus Rp500 Juta

Setiap pengajuan dropping air, jelas Purwono, akan ditinjau kelaikannya. “Tentu akan ditinjau laik tidaknya menerima dropping air, peninjauan tersebut terutama dengan mencari tahu ada instalasi PDAM tadi enggak, kalau ada lebih baik dikoordinasikan dengan PDAM, termasuk juga menghitung kebutuhan dan tujuan penggunaan airnya,” jelasnya.

Purwono memprediksi peningkatan serapan dropping air di wilayahnya akan terjadi pada Agustus nanti. “Kami juga koordinasi dengan BMKG dan OPD lain untuk memprediksi waktu paling banyak dibutuhkan dropping air, karena tahun ini ada pengurangan anggaran juga,” katanya.

Anggaran dropping air BPBD Gunungkidul tahun ini sebanyak Rp226,5 juta. “Tahun-tahun sebelumnya anggaran air untuk mengatasi kekeringan kemarau itu bisa mencapai Rp700 juta, makanya perlu tepat sasaran juga sekarang,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

LKPP: Kementerian Lembaga Wajib Gunakan Produk Lokal TKDN 40 Persen

News
| Minggu, 11 Mei 2025, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement