Ombudsman RI DIY Siap Mendalami Kasus Temuan Jual Beli Seragam di Sejumlah Sekolah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Ombudsman RI (ORI) DIY menerima beberapa laporan masyarakat terkait jual beli seragam di sekolah negeri selama masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023. Menindaklanjuti dari laporan tersebut, ORI DIY melakukan klarifikasi terhadap sejumlah sekolah.
Asisten Bidang Pencegahan Ombudsman RI DIY, Ruli Arifah menyampaikan pihaknya telah mendatangi SMPN 2 Srandakan dan SMPN 1 Bambanglipuro untuk melakukan klarifikasi terhadap pihak sekolah.
Advertisement
“Kemarin di bantul ada 2 sekolah yang diduga melakukan jual beli seragam, lalu kami mendatangi SMP 1 Bambanglipuro,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (4/7/2023).
Terkait dugaan jual beli seragam tersebut, menurut Ruli, pihak sekolah menyampaikan tidak terkait dengan hal itu. “Kemarin saya ditemui kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, pada intinya kepala sekolah menyampaikan pengadaan seragam diinisiasi murni oleh paguyuban orang tua,” katanya.
BACA JUGA: 9 Cara Merawat Kucing Agar Kesehatannya Terjaga
Menurut Ruli, pihak sekolah mengaku mengadakan pertemuan orang tua untuk memberikan informasi mengenai daftar ulang. Dalam pertemuan tersebut, juga diinformasikan bahwa sekolah tidak mengurusi mengenai pengadaan seragam.
“Jadi sebelum daftar ulang, sekolah mengumpulkan orang tua untuk diberikan informasi mengenai daftar ulang, disitu juga disampaikan pengadaan seragam akan diserahkan kepada orang tua. Jadi sekolah tidak mengurusi lagi.
Sehingga hingga saat ini, Ruli masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait dugaan tersebut. “Kami masih melakukan pendalaman lebih lanjut kepada orang tua atau melakukan self assessment ke berapa orang tua,” katanya.
Sementara menurut Ruli, terkait dugaan jual beli seragam di SMPN 1 Bambanglipuro juga diserahkan kepada orang tua.
“Hasil sementara di SMPN 1 Bambanglipuro pengadaan seragam diserahkan kepada orang tua. Untuk hasil akhirnya kami belum dapat menyimpulkan. karena masih memerlukan pendalaman lebih lanjut,” katanya.
Sebelumnya diketahui ada laporan dugaan jual beli seragam di SMPN 2 Srandakan dengan nominal Rp1,1 juta hingga Rp1,3 juta untuk satu paket seragam. Sementara di SMPN 1 Bambanglipuro diduga melakukan jual beli seragam Rp1,4 juta untuk satu paket seragam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Bukan Rp4 M, Kerugian akibat Kebakaran Pasar Slogohimo Wonogiri Tembus Rp8,5 M
- Belum Rampung 100%, Gibran Sebut Pembangunan Tirtamas Waterpark Jebres Bertahap
- Dituduh Jadi Biang Pencemaran, Ini Jawaban Pengusaha Tambak Udang Karimunjawa
- Surya Paloh Perintahkan Mentan Syahrul Yasin Limpo Kembali ke Tanah Air
Berita Pilihan
Advertisement

Hubungan Memanas, India Desak Kanada Tarik 41 Orang Diplomatnya
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Terkuak! Kokam DIY Dibekukan karena Tak Hadiri Apel di Solo Bareng Jokowi
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, 3 Oktober 2023
- Berikut Jadwal Keberangkatan Bus Damri Tujuan YIA dan Tarifnya
- Pelajar SMA Muha Gelar Aksi Tanam Bakau di Hutan Mangrove Baros
- Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman, Wonosari, dan Wates 3 Oktober 2023
Advertisement
Advertisement