Advertisement
Terjangkit Anthrax, Kapanewon Semanu di Gunungkidul Diisolasi Terbatas
Sapi / Ilustrasi freepik
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul, melakukan isolasi terbatas terhadap lalu lintas ternak di Kecamatan/Kapanewon Semanu pasca-ditemukannya lima ekor hewan ternak positif antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti di Gunungkidul, Selasa, mengatakan DPKH menemukan lima ekor hewan ternak positif terjangkit antraks dari November 2022 hingga jelang Hari Raya Iduladha 2023 di wilayah Semanu.
Advertisement
"DPKH Gunungkidul melalukan langkah antisipasi penyebaran antraks dengan pembatasan lalu lintas hewan ternak di wilayah itu," kata Wibawanti, Selasa (4/7/2023).
Ia mengatakan, lima hewan ternak positif antraks dari wilayah Semanu tersebut memiliki gejala mati mendadak. "Saat mendapat laporan dari masyarakat adanya hewan ternak mati mendadak, petugas langsung ke lapangan mengambil sampel. Kemudian dicek di laboratorium dan hasilnya positif antraks," katanya.
BACA JUGa: 9 Cara Merawat Kucing Agar Kesehatannya Terjaga
Ia mengatakan, dinas telah meminta agar ternak mati dikubur dan diambil spesimennya untuk diuji laboratorium.
Akan tetapi, sebagian masyarakat di sekitar ternak mati justru tak mengindahkan imbauan petugas. Ternak yang telah dikubur sebagian dibongkar lalu disembelih lantas dagingnya dimakan banyak orang.
Setelah hasil laboratorium keluar ternyata sapi mati yang dikonsumsi positif terjangkit antraks. Setelah ditemukan hewan ternak mati terjangkit antraks, pihaknya menggelar sosialisasi tentang penyakit hewan strategis.
"Kami lakukan pemberian anti biotik, vaksinasi antraks, pemberian disinfektan di lokasi, serta meminimalkan ternak keluar dari kawasan ternak yang terkena antraks," katanya.
Lebih lanjut, Wibawanti mengatakan DPKH Gunungkidul juga mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan untuk ternak yang dikirim keluar dengan terlebih dahulu diperiksa atau diuji laboratorium untuk memastikan hewan bebas penyakit antraks. "Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran antraks," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Banjir dan Longsor Aceh: 326 Meninggal, 167 Belum Ditemukan
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Pemkot Jogja Tak Terapkan Full Pedestrian di Malioboro
- SK PPPK Paruh Waktu Sleman Diserahkan, Gaji Baru 2026
- Polda DIY Bongkar 14 Kasus Curas, 17 Tersangka Ditangkap
- Tekan Kenaikan Harga Pangan, DPRD DIY Dorong Operasi Pasar
- UGM Kirim 15 Tenaga Medis Dukung Penanganan Bencana di Sumatera
Advertisement
Advertisement



