Sampai Bulan Ini, Belasan Ribu Warga Gunungkidul Sudah Kekurangan Air Bersih

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—BPBD Gunungkidul mencatat lima kapanewon sudah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. Total bantuan air bersih yang disalurkan hingga sekarang sudah mencapai puluhan truk tangki.
Sekretaris BPBD Gunungkidul, Subarno mengatakan kapanewon terdampak kekeringan saat ini meliputi Saptosari, Ponjong, Semanu, Purwosari dan Gedangsari. Jumlah itu diperkirakan akan bertambah seiring memasuki puncak musim kemarau pada Agustus mendatang. “Datanya masih bisa bertambah. Hingga sekarang jumlah total warga terdampak ada 12.299 jiwa,” kata Subarno, Kamis (20/7/2023).
Advertisement
Menurut dia, upaya penyaluran bantuan air bersih terus dilakukan. Tahun ini, BPBD mengalokasikan sekitar 1.000 tangki, hingga sekarang yang tersalurkan sebanyak 44 tangki. “Masih ada kuota, tapi untuk permintaan bantuan harus ada permohonan resmi dan melalu proses verifikasi. Langkah ini agar bantuan tepat sasaran,” kata Subarno.
BACA JUGA: Kekeringan, Dinas Sosial Bantul Rutin Kirim Air Bersih ke Dlingo
Ia menambahkan, bantuan tidak hanya dilakukan oleh BPBD Gunungkidul. Pasalnya, sejumlah kapanewon juga memiliki anggaran untuk penyaluran bantuan secara mandiri. “Kami terus lakukan pendataan terkait dengan warga terdampak kekeringan,” katanya.
Senada, Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono memprediksi warga yang berada di wilayah pesisir seperti Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Paliyan, Panggang dan Purwosari akan mulai mengajukan bantuan air bersih. Memasuki Agustus, jumlah terdampak masih bertambah karena kapanewon seperti Gedangsari, Nglipar, Patuk dan Ponjong juga memerlukan bantuan. “Upaya pendataan warga terdampak terus dilakukan,” katanya.
Mantan Panewu Purwosari menambahkan untuk penanganan tidak hanya melalui BPBD Gunungkidul. Pasalnya, ada 11 kapanewon yang memiliki anggaran dropping secara mandiri. Selain itu, juga ada bantuan dari pihak swasta. “Bantuan air bersih hanya bersifat sementara. Sebab, program jangka panjangnya akan mengoptimalkan sumber sungai bawah tanah guna memenuhi kebutuhan air bersih di masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- 7 Top News Harianjogja.com Selasa, 3 Oktober 2023
- Peringati Hari Batik, Suryadinata Gelar Fashion Show Batik Runway in Malioboro
- Melihat Yoni Peninggalan Kerajaan Hindu di Panggungharjo
- Sebutan Indonesia Lebih Tepat Negara Maritim Ketimbang Kepulauan, Sultan HB X: Telanjur Salah Kaprah
- Program Padat Karya DIY Menyerap Tenaga Kerja 34.656 Warga DIY
Advertisement
Advertisement