Djoko Pekik Berpulang, Bupati Bantul: Sungguh Kehilangan Besar bagi Bangsa Ini
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan ikut berbela sungkawa atas meninggalnya seniman lukis asal Jogja, Djoko Pekik, 85, pada Sabtu (12/8/2023) pagi.
"Kami mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya atas meninggalnya seniman, seniman seni rupa besar yang dimiliki tidak hanya Bantul, tapi Indonesia yakni Bapak Djoko Pekik," kata Halim.
Advertisement
"Yang selama ini telah mewarnai, dalam dunia seni rupa kita, Indonesia bahkan dunia. Sehingga meninggalnya beliau sungguh merupakan kehilangan besar bagi bangsa yang memiliki seniman besar seperti dia," lanjut Halim.
"Mudah-mudahan, karya-karyanya akan menginspirasi kita semua. Dan, seni sebagai sebagian dari eksistensi bangsa ini bisa dilanjutkan oleh generasi selanjutnya. Rest In Peace Pak Djoko Pekik," kata Halim.
Djoko Pekik meninggal dunia dalam usia 85 tahun. Ia tutup usia pada Sabtu pagi pukul 8.09 WIB. Perupa asal Purwodadi itu meninggalkan satu istri bernama Christina Tini Purwaningsih dan delapan anak.
Baca juga: Jokowi Bakal Pimpin 12 Pertemuan di KTT Asean September 2023
Dilansir dari berbagai sumber, pria kelahiran 2 Januari 1937 tersebut telah melahirkan karya-karya fenonemal yang banyak mendapat perhatian dari para pesohor Tanah Air. Salah satu karyanya yang paling dikenal adalah berjudul Berburu Celeng, yang menggambarkan keadaan para pemimpin Indonesia pada masa Orde Baru.
Berkat karyanya itu, sastrawan sekaligus pastor, Sindhunata, mempersembahkan sebuah patung bertajuk Berburu Celeng karya Pramono, yang diletakkan secara berdampingan dengan patung Djoko Pekik karya Dunadi yang diresmikan 29 Mei 2023.
Kini patung tersebut dipajang di Omah Petroek kawasan Pakem, Sleman. Peresmian patung itu dimeriahkan oleh Soimah Pancawati, Butet Kertaradjasa, dan Susi Pudjiastuti.
Sebagai seorang perupa, menggelar pameran sudah menjadi makanannya. Beberapa pameran yang digelarnya sebelum tahun 1965 adalah di Jakarta sebanyak 3–4 kali. Tahun 1990, ia kembali menggelar pameran di Edwin's Gallery Jakarta dan disusul dengan pameran lain.
Selanjutnya tahun 1998, ia mengadakan pameran aneh dan tak lazim di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Selama pagelaran pameran sehari semalam tersebut, ia hanya menampilkan satu buah lukisan.
Layaknya perupa lain, Djoko Pekik juga memiliki gaya melukis yang khas. Ia selalu menggunakan gaya realis-ekspresif dan dibumbui nilai-nilai kerakyatan.
Djoko Pekik menempuh pendidikan formal bidang seni pada 1957-1962 di Akademisi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogjakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bangun SDM Unggul, Paslon 2 Hasto Wawan Siap Kerja Keras Bangun Sistem Pendidikan Pro Rakyat
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
- Eko Suwanto Sebut Cawali Jogja Hasto Wardoyo Punya Semangat Melayani Rakyat & Anti Korupsi
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
Advertisement
Advertisement