Advertisement

Tari Pertunjukan Nyantrik Akan Tampilkan 20 Penari Muda Jogja

Media Digital
Sabtu, 12 Agustus 2023 - 15:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Tari Pertunjukan Nyantrik Akan Tampilkan 20 Penari Muda Jogja Kepala TBY, Purwiati memotong tumpeng dalam gladi bersih Nyantrik di Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu (12/8/2023). - Harian Jogja/Stefani Yulindriani Ria

Advertisement

JOGJA—Dalam Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia pada 21 Agustus 2023 mendatang, Taman Budaya Yogyakarta (TBY) akan menampilkan tari pertunjukan bertajuk Nyantrik. Karya yang terinspirasi pada upaya catrik dan batur dalam menimba ilmu ini akan disajikan oleh 20 penari dan beberapa pemain musik muda DIY. 

Kepala TBY, Purwiati menyampaikan Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia merupakan event tahunan yang diselenggarakan secara bergilir di setiap Taman Budaya se Indonesia. Menurut Purwiati, dalam penyelenggaraannya, setiap Taman Budaya akan menampilkan karya seninya masing-masing. Selain itu, ada pula pameran dan workshop dalam event tersebut. 

Advertisement

Dalam Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia kali ini, menurut Purwiati, karya Nyantrik akan mewakili TBY. Dalam karya tersebut, menurut Purwiati beberapa pesan sosial terkait edukasi berupaya disampaikan kepada penonton. 

“TBY mengirim tari pertunjukan ini dengan konsep berjudul Nyantrik. Disitu ada edukasi pembelajaran, pesan sosial, pesan kelucuan, sehingga ini menjadi kolaborasi dari sebuah tontonan yang mengadopsi kemajuan teknologi sekarang. Sehingga konsepnya dengan menggunakan screen [tampilan latar panggung],” katanya saat ditemui di TBY, Sabtu (12/8/2023).

Dalam tari pertunjukan yang akan menampilkan tari klasik dan tari kerakyatan DIY yang dikolaborasikan dengan tampilan screen panggung tersebut, Purwiati berharap akan dapat turut melestarikan budaya DIY sekaligus mengikuti perkembangan zaman. 

Baca juga: Jokowi Bakal Pimpin 12 Pertemuan di KTT Asean September 2023

“Harapan kami ini menjadi suatu yang baru dan segar, karena DIY seperti barometer seni pertunjukan di Indonesia, sehingga kami selalu melakukan kebaharuan,” katanya. 

Menurut Purwiati tari pertunjukan tersebut digagas oleh koreografer muda, Eka Lutfi Febriyantono serta diperagakan oleh para pelaku seni muda di DIY. Dengan banyaknya keterlibatan generasi muda dalam tari pertunjukan tersebut, Purwiati berharap regenerasi pelaku seni pertunjukan dapat terus berlangsung. 

“Tahun ini kami serahkan kepada koreografer muda untuk berkarya, kalau bukan sekarang kita berikan kesempatan untuk regenerasi koreografer mau kapan lagi. Semoga melalui TBY dapat menyiapkan seniman untuk berkarya, termasuk anak-anak dan remaja untuk regenerasi ke depan,” katanya. 

Eka Lutfi Febriyantono menyampaikan karya Nyantrik terinspirasi dari salah satu ikon pewayangan di Jogja yakni cantrik dan batur. 

“Cantrik dalam pewayangan selalu mencari ilmu, dia mengemban ilmu di suatu padepokan pada seorang guru. Ini sama dengan pelajar di Jogja, yang belajar kepada dosen, atau guru. Cantrik juga sama [belajar] kepada begawan atau guru,” katanya. 

Dalam karya tersebut dia ingin memberikan menampilkan Jogja sebagai kota pelajar dan budaya yang banyak didatangi turis maupun pelajar untuk menimba ilmu. 

Banyak Anak Muda Terlibat

Dalam tari pertunjukan tersebut, Eka pun mengonsepkan agar banyak anak muda yang terlibat sebagai penari maupun pemain musik. Dalam tari pertunjukan tersebut penari termuda siswa kelas 4 sekolah dasar (SD) dan yang paling tua kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Selain itu, pemain musiknya pun masih tergolong muda berusia sekitar 28-29 tahun. 

Dia pun berharap karya tersebut dapat mengedukasi seniman muda bahkan anak muda untuk dapat melestarikan kebudayaan masing-masing. 

“Ketika karya ini dipentaskan, harapannya penonton dapat impresi bahwa belajar sangat asik dan membuka wawasan untuk meraih yang kita impikan,” katanya. 

Penari yang berpartisipasi dalam tari pertunjukan tersebut pun diambil dari empat kabupaten dan satu kota di DIY.  “Harapannya seperti itu, karena ini adalah misi delegasi mewakili Jogja, maka harapan dari saya bisa memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di DIY, tidak hanya terfokus pada satu daerah saja,” katanya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement