Penurunan Kualitas Air Diduga karena Kebiasaan Buang Sampah ke Sungai
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kondisi ketiga sungai yang melintasi Kota Jogja yakni Sungai Code, Gadjah Wong, dan Winongo selama dua tahun terakhir melebihi ambang batas baku mutu. Sementara belakangan banyak sampah yang ditemukan di ketiga sungai tersebut, yang diduga dapat memicu penurunan kualitas air sungai.
Analis Kebijakan DLH Kota Yogyakarta, Intan Dewani mengatakan dalam pemantauan yang dilakukan ditemukan bakteri e coli di sungai-sungai yang melintas di Kota Jogja. Menurut Intan kondisi tersebut pun diperparah dengan banyaknya sampah yang ditemukan sepanjang bantaran sungai di Kota Jogja.
Advertisement
“Ditambah saat ini masih ada warga yang membuang sampah di sungai. Ini menjadi salah satu faktor pengaruh kualitas air sungai yang sejak tahun lalu dan tahun ini hasil baku mutu cenderung berat," katanya, Selasa (15/8/2023).
Saat ini DLH Kota Jogja pun terus melakuan sampling di tiga sungai yang ada di Kota Jogja untuk memastikan kondisi terkini air sungai setelah ditemukan banyak sampah di sana.
Baca juga: Krisis Air Terjadi Merata di Gunungkidul, Dinsos DIY Siapkan 230 Tangki untuk Dropping
Dia mengimbau agar warga tidak membuang sampah ke sungai karena diduga dapat memicu penurunan kualitas air sungai.
“Air sungai ini kan lintas daerah, saya mengimbau untuk warga agar tidak membuang sampah atau limbah ke sungai. Jika hulu saja banyak yang membuang sampah akan terkena ke hilir dan berdampak kembali ke masyarakat," katanya.
Senada, Sub Koordinator Kelompok Substansi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja Kesehatan Olahraga (KLKKKO) Nur Wara Gunarsih menyampaikan saat ini kualitas air sungai di Kota Jogja telah melebihi baku mutu kesehatan dengan ditemukannya adanya total koliform dan e coli.
Dia menilai dengan masifnya pembuangan sampah ke sungai, akan berpengaruh pada kualitas air sungai. “Bila sampah dibuang di sungai, yang terpengaruh langsung adalah kualitas air sungai atau badan air,” katanya.
Penyakit
Apabila kondisi air yang cemar tersebut dikonsumsi masyarakat, menurut Nur Wara dapat menimbulkan sejumlah penyakit antara lain gangguan fungsi ginjal, keracunan, disentri, kolera, diare, tipus, atau penyakit kulit lainnya.
Karenanya dia meminta agar masyarakat tidak membuang sampahnya ke sungai sehingga tidak memperparah kondisi air sungai di Kota Jogja. “Untuk itu, menjaga kualitas air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka perlu memperhatikan sumber air, pengolahan atau treatment, distribusi, maupun penyimpanan air tersebut," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bertemu Sekjen PBB, Presiden Prabowo Bahas Perdamaian Internasional
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Utang Petani Nelayan dan UMKM Dihapus, Begini Prosedurnya
- Senam Hepi Serentak Digelar di 6 Titik Kota Jogja, Ribuan Warga Antusias
- 2 Stadion Jadi Lokasi Kampanye Terbuka Pilkada Jogja, Satpol PP Siagakan 100 Personel
- Tingkatkan Skill Hadapi Potensi Kebakaran, Diskominfosan Latih Karyawan Teknik Pemadaman Api
- Puncak Musim Hujan di Sleman Diprediksi Terjadi di Awal 2025, BPBD Siapkan Upaya Mitigasi
Advertisement
Advertisement