Advertisement
Ramai Soal Kualitas Udara Jogja, Kadar Polusi Sorowajan Paling Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Belakangan ramai perbincangan terkait dengan kualitas udara di wilayah Jabodetabek, tak terkecuali juga Jogja yang disebut-sebut makin buruk akibat pembakaran sampah.
Harianjogja.com mengecek data sejak 2021 hingga 2023 melalui aplikasi Nafas, Indonesia Air Quality. Dalam aplikasi ini dibandingkan kualitas udara Jakarta, Jogja, Semarang dan Malang.
Advertisement
Khusus untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sensor milik Nafas dipasang sejak Januari 2021. Sampai 2023 ada 6 sensor Nafas yang dipasang di Kota Jogja.
Sensor ini memiliki blok warna dengan arti berberbeda, kualitas udara yang berwarna hijau atau berarti berstatus baik. Sayangnya jarang terjadi di Jogja sejak 2021 sampai 2023. Kulitas udara lebih banyak didominasi warna kuning yang berarti moderat. Juga banyak muncul blok warna oranye yang berarti tidak sehat untuk sejumlah orang yang sensitif.
BACA JUGA: Pesawat Jet Pribadi Jatuh di Jalan Raya, Puing Dibersihkan, 10 Tewas Hanya 1 yang Utuh
Bahkan dari grafik kualitas udara, wilayah Sorowajan, menurut Aplikasi Nafas, memiliki kadar polusi paling tinggi. Beberapa wilayah ramai seperti Tugu Jogja dan sekitar Plaza Ambarrukmo juga menampakkan hasil blok merah. Sedangkan rata-rata polusi udara di DIY sedikit menurun dibandingkan tahun 2022.
Sebelum pengecekan melalui Aplikasi Nafas, memburuknya kualitas udara di Kota Jogja diakui Dinas Lingkungan Hidup.
Kualitas udara di Kota Jogja memburuk selama awal Agustus ini, diduga karena aktivitas pembakaran sampah akibat TPA Piyungan Ditutup.
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH Jogja Sutomo menyebut peningkatan pencemaran udara sebanyak 70% itu terutama karena kadar PM 2,5 atau partikel debu halus yang meningkat. “PM 2,5 ini meningkat sebanyak 70 persen dari biasanya, penyebab pastinya apa kami belum kaji mendalam, tapi ada dugaan karena pembakaran sampah,” jelasnya, Sabtu (12/8/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

SEJARAH HARI INI: Pemberontakan PKI Madiun 1948, Catatan Ironi Soe Hok Gie tentang Sukarno dan Musso
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu dan Polda DIY Awasi Hoaks dan Ujaran Kebencian di Media Sosial Jelang Pemilu 2024
- Trans Jogja Bakal Hadir dengan 25 Bus Baru, Per 1 Oktober
- Tugu Pal Putih Jogja Kini Dipagar Lebih Rapi
- Kurang Asupan Protein? Coba Konsumsi Ini
- Hotel Harper Malioboro Yogyakarta Jadi Juara Lomba Making Bed Competition 2023
Advertisement
Advertisement