Advertisement

Jumlah Penderita Diabetes dan Hipertensi di Jogja Melebihi Angka Nasional

Triyo Handoko
Jum'at, 01 September 2023 - 18:47 WIB
Maya Herawati
Jumlah Penderita Diabetes dan Hipertensi di Jogja Melebihi Angka Nasional Diabetes / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah penderita penyakit tidak menular di Kota Jogja terus meningkat. Bahkan prevalensinya melebihi nasional dan DIY. Salah satu penyakit tak menular yang prevalensinya tinggi di Jogja adalah diabetes melitus.

Prevalensi penderita diabetes melitus di Jogja mencapai 4,9, jauh lebih tinggi dari tingkat nasional yang hanya 2,4 dan DIY yang mencapai 4,5. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat ada peningkatan jumlah penderita dimana pada 2021 sebanyak 26.720 orang jadi 28.420 orang pada 2022.

Advertisement

Tak hanya diabetes, penyakit tak menular lainnya yang cukup tinggi di Kota Jogja adalah hipertensi dan kanker. Prevalensi hipertensi di DIY mencapai 10,7 dan angka nasional hanya 8,4.

Kepala Dinkes Jogja Emma Rahma Aryani menjelaskan akan menggencarkan deteksi dini penyakit menular di seluruh puskesmas yang berada di wilayahnya. “Skrining digencarkan agar penyakit tak menular ini dapat diatasi dengan penanganan medis yang tepat, agar angkanya dapat ditekan,” jelasnya, Jumat (1/9/2023).

BACA JUGA: PAN dan Golkar Bergabung ke KKIR, Pengamat: PKB Besar Kemungkinan Hengkang

Emma menjelaskan meskipun penyakit tersebut tak menular tetap harus diwaspadai. Lantaran penyakit tak menular ini juga cukup tinggi menyebabkan kematian. “Meskipun tak menular tidak boleh disepelekan harus diobati, dan ditangani dengan baik,” katanya.

Deteksi dini penyakit tak menular, lanjut Emma, tak dipungut biaya alias gratis di seluruh puskesmas Kota Jogja. “Deteksi dini ini penting, supaya ada kesadaran untuk merawat diri setelah diketahui adanya penyakit tersebut. Misalnya kalau diabetes ya paling mengurangi konsumsi gula, begitu juga untuk penyakit lain,” paparnya.

Selain deteksi dini, Dinas Kesehatan Jogja juga menggencarkan edukasi pola hidup sehat dan bersih untuk meminimalkan penyakit tak menular di wilayahnya. “Kami edukasikan ini sampai ke tingkat kelurahan, cuci tangan harus jadi pola hidup penting setelah pandemi ini mereda, begitu juga pola kebersihan dan sehat lainnya,” katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo Sebut Muhammadoyah Jadi Conoth Kehidupan Inklusif dan Toleran

News
| Rabu, 04 Desember 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement