Advertisement
DIY Klaim Berhasil Menurunkan Prevalensi Stunting 0,9 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–DIY berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 17,3 persen tahun 2021 menjadi 16,4 persen tahun 2022 atau menurun hingga 0,9 persen. Meski begitu, upaya penurunan angka stunting terus dilakukan.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY Andi Ritamariani menyampaikan sebagai upaya mempercepat penurunan stunting di DIY ini, sejak tahun 2022, telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting di seluruh tingkatan wilayah. Selain itu, menurutnya juga sudah dibentuk Satgas Percepatan Penurunan Stunting, Tim Audit Kasus Stunting, dan Tim Pendamping Keluarga yang tersebar di kabupaten/kota DIY.
Advertisement
BACA JUGA : 2023, Angka Prevalensi Stunting Sleman Ditargetkan Turun
“Tim Pendamping Keluarga menjadi ujung tombak di lapangan yang memiliki salah satu tugasnya adalah memastikan memberikan pendampingan kepada keluarga risiko stunting. Diantaranya yaitu calon pengantin, ibu hamil, kemudian adalah ibu yang memiliki bayi dua tahun [baduta],” katanya di Hotel Santika Premiere Jogja, Kamis (7/9/2023).
Berbagai kegiatan untuk percepatan penurunan angka stunting di DIY terus digelar secara komprehensif dan terintegrasi. Menurut Andi upaya tersebut turut melibatkan Tim Percepatan Penurunan Stunting DIY dan Tim Percepatan Penurunan Stunting kabupaten/kota DIY.
Saat ini Tim Pendamping Keluarga di DIY ada 5.556 orang, yang tersebar di Kabupaten Bantul ada 1.218 orang dan Kabupaten Gunungkidul ada 1.068 orang. Kemudian di Kabupaten Kulonprogo ada 687 orang, Kabupaten Sleman ada 2.088 orang, dan Kota Jogja ada 495 orang.
Menurut Andi berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DIY tahun 2023 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Gubernur No.26/2022, target penurunan prevalensi angka stunting DIY berada pada angka 15,1% pada tahun 2023. Meski begitu saat ini DIY baru berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 17,3 persen tahun 2021 menjadi 16,4 persen tahun 2022 atau menurun hingga 0,9 persen. Karena itu, menurut Andi upaya penurunan angka stunting tersus dilakukan.
“Tentunya akan ada upaya-upaya yang strategis yang akan kita lakukan bersama dengan Pemda DIY dan seluruh kabupaten kota dalam menjamin target sebesar 1,3 persen yang akan kita turunkan dari tahun 2022 untuk tahun 2023,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya dari Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul, Cek di Sini
- 507 ASN PPPK Gelombang I Bantul Terima SK Pengangkatan
- Polresta Jogja Sita Ratusan Botol Miras Oplosan Siap Dipasarkan
- Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
- Liburan Sekolah, Desa Wisata Bisa Menjadi Tujuan Alternatif Berwisata di Gunungkidul
Advertisement
Advertisement