Advertisement

Promo Sumpah Pemuda Harjo

Petani di 3 Kapanewon di Gunungkidul Didorong Budi Daya Bawang Merah dari Biji

Newswire
Sabtu, 09 September 2023 - 19:47 WIB
Maya Herawati
Petani di 3 Kapanewon di Gunungkidul Didorong Budi Daya Bawang Merah dari Biji Pertanian / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Petani di tiga kapanewon di Gunungkidul didorong melalukan budi daya bawang merah seluas 50 hektare dengan penggunaan bibit bawang merah dari biji. Mereka didampingi  Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Adinoto di Gunungkidul, Jumat, mengatakan saat ini, pengembangan bawang merah asal biji dikembangkan di Kapanewon Kapanewon Semin seluas 30 hektare, Ngawen dan Semanu masing-masing 10 hektare.

Advertisement

"Saat ini, lahan 50 hektare tersebut sudah ditanami bawang merah. Petugas penyuluh lapangan selalu memantau tanaman bawang merah dari bibit biji supaya berkembang baik," kata Adinoto, Jumat (8/9/2023).

Ia mengatakan DPP sangat mendukung kegiatan pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan budi daya bawang merah, juga penggunaan bibit bawang merah asal biji. "Kami berharap petani memanfaatkan pekarangan dan ladang ditanami bawang merah dengan catatan ada air untuk mengairi lahan," katanya.

Adinoto mengatakan gangguan hama penyakit untuk bawang merah asal biji ternyata sedikit sehingga petani bisa panen. "Hasilnya juga sangat memuaskan dan gangguan hama penyakit juga sedikit," katanya.

BACA JUGA: Dinamika Pemilu 2024, Relawan Milenial Ganjar Mengalihkan Dukungan ke Prabowo

Salah satu petani Nglipar, Gunungkidul, Sudomo mengatakan dirinya menanam bawang merah miliknya seluas 550 meter persegi ditanam di pekarangan halaman rumahnya, sehingga dirinya tidak harus pergi jauh untuk berladang.

Saat ditemui di rumahnya bersamaan dengan pedagang bawang merah yang akan membeli hasil panennya. Bawang merah seluas 550 meter persegi telah ditawar seharga Rp12 juta, jumlah uang yang tidak sedikit baginya, apalagi perawatannya hanya di halaman rumahnya.

"Selama ini pekarangan rumahnya setelah tanam padi dibiarkan kosong paling hanya untuk persediaan rumput pakan padahal tersedia air yang mencukupi," katanya.

Dia mengatakan menanam bawang merah asal biji karena modal yang harus disediakan lebih murah dibanding asal umbi. Bawang merah dia tanam pada awal Juli dengan bibit asal biji yang sudah umur 35 hari.

Saat ini sudah umur tanam 80 hari di lahan, seminggu lagi akan panen dan sudah didatangi pedagang bawang merah dengan penawaran total Rp12 juta karena harga bawang merah saat ini tidak sebaik saat hari raya kemarin. "Ke depan, saya akan menanami pekarangan seluruhnya dengan bawang merah asal biji setelah panen padi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menparekraf Pastikan Indonesia Siap Gelar Seri MotoGP 2023 di Mandalika

News
| Kamis, 05 Oktober 2023, 02:27 WIB

Advertisement

alt

Garrya Bianti, Resort Eksklusif Baru di Jogja yang Cocok untuk Healing Anda

Wisata
| Rabu, 04 Oktober 2023, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement