Advertisement

Kanker Serviks di Kulonprogo Capai 69 Kasus Selama 2022

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 14 September 2023 - 15:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kanker Serviks di Kulonprogo Capai 69 Kasus Selama 2022 Ilustrasi vaksinasi HPV pada anak SD untuk mencegah kanker serviks / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo mencatat terdapat 69 kasus kanker serviks selama tahun 2022. Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian yang ada di Kulonprogo.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo, Rina Nuryati mengatakan kanker serviks dapat dicegah dengan menggunakan vaksin human papillomavirus (HPV) sejak seorang anak duduk di bangku sekolah dasar.

Advertisement

“Angka kasus kanker serviks tahun 2022 ada 69 kasus. Kalau tahun 2021 ada 74 kasus. Tapi tidak bisa dikatakan turun begitu saja. Soalnya itu kan baru data dua tahun. Data tahun 2020 belum ada pelaporan kanker, hanya laporan deteksi saja,” kata Rina dihubungi, Kamis (14/9/2023).

Rina menjelaskan semua sekolah dasar di Kulonprogo telah tersentuh program vaksin HPV utamanya untuk anak perempuan kelas lima dan enam. Program tersebut dilakukan rutin, setahun sekali tepatnya pada bulan Agustus. Menurutnya, vaksin HPV efektif mencegah terjadinya kanker serviks dengan efektivitas mencapai 85%.

Baca juga: Tarif Tol Solo-Ngawi Naik Mulai 17 September 2023

“Pemberian vaksin HPV memang dua kali. Pertama di kelas lima lalu kelas enam. Rentangnya setahun dari vaksin pertama dan kedua,” katanya.

Dinkes juga menggandeng pihak lain untuk melakukan screening kanker serviks. Penyuluhan juga terus diberikan agar masyarakat paham mengenai pentingnya vaksin HPV dan bahaya kanker serviks.

“Tiap fasilitas kesehatan juga melakukan edukasi kanker serviks sesuai kebutuhan masyarakat. Kalau enam bulan ke depan ini kami sedang menggiatkan deteksi dini kanker serviks,” ucapnya.

Beberapa waktu lalu, Dinkes bersama tiap puskesmas melakukan penelitian terhadap total 1200 perempuan terkait upaya deteksi secara mandiri kanker serviks. Nantinya akan ada sebuah alat khusus semacam testpack untuk mendeteksi kanker tersebut.

“Nanti dimasukkan sendiri ke alat kelamin. Tinggal melihat positif atau negatif. Ini masih tahap penelitian. Belum ada penetapan alat screening. Penelitian itu didonaturi dari Jerman,” lanjutnya.

Empat Derajat Kanker

Lebih jauh Rina menjelaskan bahwa terdapat empat derajat kanker. Dua derajat pertama masih dapat diobati. Namun apabila masuk derajat ketiga dan empat maka pengobatan akan sulit. Oleh karena itu, semakin cepat dideteksi, kanker serviks dapat dengan mudah diobati. “Kalau sudah derajat empat itu artinya sudah menyebar ke organ-organ lain,” pungkasnya.

Ia menjelaskan kanker serviks merupakan jenis kanker yang jelas penyebabnya yaitu infeksi HPV. Agar masyarakat tidak terkena HPV maka perlu menghindarkan hubungan seksual di usia muda atau di bawah 20 tahun.

“Soalnya di usia muda, susunan sel di dalam leher rahim belum matang. Artinya itu sangat rentan. Apabila ada virus yang dibawa saat berhubungan seksual bisa menular,” jelasnya.

Dengan tidak berganti-ganti pasangan dan melakukan vaksin HPV maka kanker serviks dapat dicegah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo, Arif Prastowo, mengatakan programvaksin HPV tersebut dapat menghindarkan diri dari risiko kanker di kemudian hari. “Kami siap berkoordinasi dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk pelaksanaan program tersebut,” kata Arif.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kantor Bupati dan Gedung DPRD Pohuwato Dibakar Massa

News
| Kamis, 21 September 2023, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini

Wisata
| Kamis, 21 September 2023, 11:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement