Advertisement
Dua TPS 3R Dikembangkan di Jogja, Pembangunan Mulai Tahun Depan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja merencanakan pembangunan dua TPS 3R di Kota Jogja. Kedua TPS 3R itu dimaksudkan untuk memaksimalkan pengelolaan sampah pada 2024 mendatang.
Kedua TPS3R itu masing-masing berada di Karangmiri, Kelurahan Giwangan dan Nitikan Kelurahan Sorosutan. Pembangunan kedua tempat pengelolaan sampah ini sudah dianggarkan dan akan dimulai pada 2024 nanti.
Advertisement
Pembangunan dua TPS3R ini bertujuan mengantisipasi darurat sampah yang kini terjadi agar tak terulang pada 2024 mendatang akibat pembangunan TPA Piyungan yang juga akan dibangun lagi tahun depan.
“Anggaran untuk pembangunan TPS3R Karangiri dan Nitikan sudah kami siapkan, pembangunan akan dimulai 2024 mendatang,” kata Pejabat Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo saat jumpa pers, Selasa (19/9/2023).
BACA JUGA: Ini Kata Para Bacaleg DIY Tentang Permasalahan Sampah di Jogja
Meskipun sudah menentukan pembangunan dua tempat pengelolaan sampah di Jogja pada 2024 mendatang, Singgih belum membeberkan jumlah anggaran yang akan digunakan. “Masih terus digodok tapi dipastikan dibangun pada 2024,” ujarnya.
Singgih menyebut Pemkot Jogja berkomitmen untuk menyelesaikan masalah sampah di kota pelajar ini. “Berbagai hal sudah kami lakukan untuk mengatasinya, penegakan pelanggaran juga akan terus dilakukan,” tegasnya.
Selain penegakan, Pemkot Jogja juga tengah melakukan penjajakan dengan investor dalam pengelolaan sampah. “Penjajakan masih terus berjalan, pembahasan makin intensif. Semuanya agar masalah sampah dapat teratasi dengan baik,” paparnya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) masih melakukan penjajakan pengelolaan investasi pengelolaan sampah tersebut secara detail, terutama bagian teknis pengelolaannya. “Sekarang kami buang sampah ke TPA Piyungan itu harganya Rp24.000 per ton, lalu dengan investor ini masih dalam pengkajian terutama teknis pengelolaannya,” kata Kepala DLH Jogja, Sugeng Darmanto, Selasa siang.
Sugeng menjelaskan perhitungan biaya investasi tersebut terus diperhitungkan. “Sekarang Surabaya sudah Rp700.000 per ton harganya, di Jakarta bahkan sudah Rp1 juta per ton harga pengelolaannya. Sedangkan kami tentu tidak punya banyak pilihan,” tuturnya.
DLH Jogja juga terus memaksimalkan pengelolaan seluruh deponya untuk mengelola sampahnya. “Kondisi depo terus kami maksimalkan, sehingga tidak ada alasan membuang sampah sembarangan. Jam operasionalnya juga sudah panjang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dukung Program 3 Juta Rumah, Danantara Minta Himbara Kucurkan Rp130 Triliun
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Banyak Warga Bantul yang Bunuh Diri, Ini Kata Bupati Halim
- Alasan Bupati Gunungkidul Tak Hidupkan Kembali Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
- Raperda Pertambangan, Ketua DPRD DIY: Banyak Tambang Liar yang Merusak Lingkungan
- Korban Mafia Tanah Mbah Tupon Malah Digugat dalam Gugatan Perdata Jual Beli Tanah, Sidang Dimulai 1 Juli
- Pemkab Bikin Kajian Investasi di JJLS Kelok 23 di Perbatasan Gunungkidul Bantul
Advertisement
Advertisement