Advertisement

Ratusan Bank Sampah di Sleman Tidak Aktif, Kaderisasi Jadi Kendala Utama

Lajeng Padmaratri
Kamis, 12 Oktober 2023 - 16:47 WIB
Maya Herawati
Ratusan Bank Sampah di Sleman Tidak Aktif, Kaderisasi Jadi Kendala Utama Aksi pengumpulan barang bekas dan pengolahan sampah. - Harian Jogja - ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Ratusan bank sampah di Sleman tercatat tidak aktif. Padahal  peran bank sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R) di Sleman penting untuk mengurangi jumlah sampah yang disetor ke TPA sangat penting.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman Epiphana Kristiyani mencatat ada lebih dari 30 TPS3R dan 301 bank sampah di seluruh Kabupaten Sleman. Meski begitu, jumlah yang aktif baru separuhnya.

Advertisement

"TPS3R kami ada 30-an lebih tapi yang aktif baru 22, bank sampah di catatan saya ada 301 tapi yang aktif baru 150-an. Baru setengahnya yang aktif, karena nggak mudah mengaktifkan TPS3R dan bank sampah," kata Epiphana, Kamis (12/10/2022).

Menurutnya, ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam menjaga konsistensi pengelola bank sampah dan TPS3R di Sleman. Faktor yang utama menurutnya karena pengelolaan bank sampah dan TPS3R masih bersifat kesukarelawanan.

"Karena sifatnya sukarela, ketika para sukarelawannya ada keperluan yang lain, ya [bank sampah] jadi enggak jalan," katanya.

BACA JUGA: Korban Miras Oplosan di Bantul Bertambah, Nelayan Sandeng Meninggal Dunia

Hal itu diakui oleh Suharjiyem, pengelola bank sampah di Dusun Pendulan, Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Sleman. Meski sudah berdiri sejak 2014, bank sampah itu masih menghadapi kendala, terutama soal kaderisasi.

"Kaderisasi di bank sampah memang jadi tantangan. Anak-anak muda sudah menunjukkan kepedulian tentang pengelolaan sampah, tapi kalau diminta menangani [bank sampah] agak sulit," tutur pensiunan berusia 71 tahun ini.

Menurutnya, selama ini kader lingkungan di bank sampah belum mendapatkan perhatian dibandingkan kader yang lainnya di masyarakat. Ia berharap, pemerintah daerah tidak hanya mendorong masyarakat untuk mengaktifkan bank sampah dan TPS3R , namun juga memberikan dukungan seperti insentif kepada para kadernya agar pengelolaan sampah di masyarakat bisa lebih optimal.

"Saat ini kalau tidak dari hati nurani sendiri, susah melakukan pengelolaan sampah mandiri di masyarakat, karena kader bank sampah belum mendapatkan perhatian seperti yang lain," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Soal Kaesang Mau Ikut Pilkada, Grace Natalie: Sudah Cukup Umur Maju Bupati atau Walikota

News
| Rabu, 15 Mei 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement