Advertisement
Musim Kemarau 10 Kapanewon di Bantul Dilanda Kekeringan, Ini Daftarnya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sebanyak 10 kapanewon di Bantul terdampak kekeringan karena kemarau, dan dua kapanewon di antaranya merupakan wilayah terbaru yang meminta permohonan dropping air bersih.
"Data per 18 Oktober 2023 ada 10 kapanewon terdampak kekeringan, dua kapanewon yang terbaru ada di wilayah Kapanewon Sedayu dan Kapanewon Banguntapan," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Antoni Hutagaol di Bantul, Kamis (19/10/2023).
Advertisement
Menurut dia, sebanyak 10 kapanewon tersebut selain dua kapanewon yang baru masuk ke instansinya itu adalah wilayah Kapanewon Piyungan, Kasihan, Pajangan, Pundong, Pleret, Pandak, Imogiri dan Dlingo.
Ia mengatakan, wilayah Sedayu yang mengajukan permohonan droping air bersih karena masyarakat mengalami kesulitan air bersih, yaitu di Kalurahan Argomulyo, sedangkan di Banguntapan berada di wilayah Kalurahan Banguntapan.
"Yang baru dua kapanewon ini, makanya langsung menambah kapanewonnya, mereka sebelumnya aman, tapi di saat kekeringan yang seperti ini mereka muncul, karena tahun ini luar biasa ekstrem, sedangkan tahun sebelumnya kemarau basah," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan berdasarkan infografis dropping air bersih Kabupaten Bantul sejak awal kemarau hingga 18 Oktober, telah disalurkan sebanyak 4,5 juta liter air bersih ke 10 kapanewon se-Bantul, meliputi 18 kalurahan dan 39 dusun atau pedukuhan.
Sementara data keluarga yang terdampak kekeringan di 10 kapanewon tersebut sebanyak 8.834 kepala keluarga, yang terdiri 34.635 jiwa.
Sedangkan rincian distribusi tangki air, yaitu sebanyak 247 tangki, sebanyak 86 tangki bersumber dari APBD dan 161 tangki dari donatur yang melalui BPBD, kemudian 406 tangki air dari Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, 184 tangki air dari Dinsos Tagana Bantul, dan 94 tangki dari donasi.
"Stok air di BPBD Bantul semuanya 382 tangki, namun baru terpakai 86 tangki, karena begitu banyaknya donatur ini yang sangat peduli sekali dan mereka minta untuk segera disalurkan. Jadi sisanya sekitar 290-an tangki air," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, meskipun banyak masyarakat membutuhkan dropping air bersih, namun stok air bersih di BPBD Bantul masih aman, karena dalam penanggulangan kekeringan juga dibantu instansi lain dan donatur dari swasta.
"Kami sampai sekarang kondisi masih aman, tidak mengajukan lagi di anggaran tak terduga, tetap kita alokasikan sesuai yang direncanakan. Kalau prediksi hujan dari BMKG itu November sudah mulai hujan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mengamuk Sebelum Disembelih, Seekor Sapi Kurban Dievakuasi dari Sungai
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 7 Juni 2025: Kasus Cacing Hati Hewan Kurban hingga Keracunan Tongseng di Bantul
- Layanan Perpanjangan SIM di Jogja dan Sekitarnya Kembali Dibuka pada 10 Juni
- Viral Video Sapi dan Kambing Berdiri Lagi Seusai Disembelih, Warga Berlarian
- Sudah Cair! Ini Cara Cek Penerima Bantuan Subsidi Upah BSU BPJS Ketenagakerjaan
- Lapas Wirogunan Sembelih 2 Sapi dan 7 Ekor Kambing untuk Warga Binaan
Advertisement
Advertisement