Advertisement

Promo November

Sabtu Uji Coba, Trans Jogja Bisa Melawan Arus di Jalan Pasar Kembang Jogja

Yosef Leon
Rabu, 25 Oktober 2023 - 12:07 WIB
Maya Herawati
Sabtu Uji Coba, Trans Jogja Bisa Melawan Arus di Jalan Pasar Kembang Jogja Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Pasar Kembang, Jogja, Rabu (25/10/2023). - Harian Jogja - Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan (Dishub) DIY berencana untuk mengujicoba kebijakan contraflow atau melawan arus lalu lintas khusus untuk bus Trans Jogja di Jalan Pasar Kembang.

Kebijakan itu akan dimulai pada Sabtu 28 Oktober mendatang di mana bus Trans Jogja bisa melawan arus lalu lintas dari Simpang Gandekan menuju Jalan Malioboro melewati Jalan Pasar Kembang.

Advertisement

Arus lalu lintas di kawasan Malioboro sebelumnya diberlakukan lewat sistem giratori atau memutar searah jarum jam. Kebijakan ini berimbas pada pengaturan lalu lintas lainnya di kawasan sirip-sirip Malioboro. Jalan Gandekan dulunya masih bisa memutar ke arah timur Jalan Pasar Kembang. Sekarang area itu sudah sepenuhnya satu arah ke Jalan Jalgran Lor.

Kebijakan contraflow yang diterapkan Dishub DIY nantinya membuat bus Trans Jogja yang melintas dari Jalan Gandekan bisa melawan arah melewati Jalan Pasar Kembang dari barat ke timur sejauh 500 meter. Sebaliknya pengendara lain tetap dilarang dan mesti merujuk ketentuan satu arah melintas dari timur ke barat.

BACA JUGA: Setelah Isi BBM, Mobil Terbakar di Dekat SPBU Tempel Sleman

"Sebetulnya ini bukan hal yang baru, ini sudah kami wacanakan sejak lama cuma kami butuh kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak," kata Plh Kepala Dishub DIY Sumariyoto, Rabu (25/10/2023).

Menurutnya, kebijakan ini sesuai dengan rencana Malioboro menjadi jalur pedestrian penuh pada 2025 mendatang. Untuk itu akses kendaraan transportasi publik harus diperbanyak untuk memudahkan pengunjung yang ingin datang ke Malioboro. Terlebih keberadaan kantong parkir yang terbatas juga memerlukan dukungan, sehingga kebijakan ini pun diterapkan.

"Di samping itu juga keterbatasan lahan parkir di Stasiun Tugu, maka kami coba membantu dengan memfasilitasi integrasi moda supaya masyarakat tidak harus membawa kendaraan pribadi menuju Stasiun Tugu," katanya.

Selain itu, lewat kebijakan ini nantinya penumpang yang menggunakan kereta api jarak dekat seperti KRL Prameks tidak lagi perlu menyeberang ke Halte Malioboro 1. Penumpang tinggal naik lewat pintu keluar Stasiun Tugu, sehingga moda transportasi publik lebih terintegrasi di kawasan tersebut.

"Nanti skemanya bus Trans Jogja menggunakan lajur yang paling kanan atau sisi utara, dari simpang Jalan Gandekan ke kanan kemudian nanti pada pintu keluarnya Stasiun Tugu ada halte yang akan kita sediakan di sana sehingga masyarakat pengguna kereta lebih mudah mengakses ke halte tidak usah menyeberang ke Inna Malioboro," jelasnya.

Sumariyoto menambahkan, dipastikan kebijakan ini tidak menganggu kendaraan lain yang melintas. Pihaknya akan membuat akses pembatas agar membuat arus lalu lintas tidak terganggu. Nantinya bus yang melintas di kawasan itu yakni rute dari Palbapang dan juga Gamping.

"Lagian itu hanya 500 meter jaraknya. Uji coba [contraflow bus Trans Jogja] besok Sabtu 28. Jadi kita lihat situasi traffic [lalu lintas] ya biasanya kalau traffic padat sampai jam 4 sore. Kebetulan ini sedang dibangun gorong-gorong sebenarnya kita mau uji coba kemarin ya tapi kami lakukan penyesuaian jadi hari Sabtu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029

News
| Jum'at, 22 November 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement