Advertisement

Pasar Murah di Sleman Tetap Digelar hingga Akhir Tahun Ini

Jumali
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 11:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Pasar Murah di Sleman Tetap Digelar hingga Akhir Tahun Ini Penyaluran beras SPHP oleh Dinas Perdagangan Kota Jogja di Pasar Beringharjo belum lama ini. Harian Jogja - Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman akan menggelar pasar murah pada bulan November dan Desember 2023. Pasar murah digelar sebagai upaya menekan tingginya harga beras dan sejumlah komoditas pangan lainnya pada beberapa waktu terakhir.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, pasar murah yang digelar kali ini bukanlah kali pertama. Sebab, sebelumnya, Disperindag Sleman telah mengggelar pasar murah di 17 kapanewon pada 25 September 2023 hingga 6 Oktober 2023.

Advertisement

Diharapkan dengan adanya pasar murah maka mampu menurunkan harga beras yang saat ini cukup tinggi di pasaran. Rata-rata harga beras premium di Sleman, per Jumat (27/10/2023), dibanderol Rp13.812 per kilogram, sedangkan beras medium dibanderol Rp12.812 per kilogram.

BACA JUGA: Istri dan Anak Jurnalis Al-Jazeera Tewas akibat Serangan Israel

"Oktober kemarin kami telah melakukan pasar murah di 17 kapanewon dengan serapan setiap kapanewon 8 ton beras. Nanti November pertengahan akan kami adakan pasar murah untuk 17 kapanewon. Desember kita juga sediakan pasar murah untuk 17 kapanewon," kata Mae Rusmi, Jumat (27/10/2023).

Selain menggelar pasar murah, Disperindag Sleman juga berupaya menekan harga beras dan memastikan keberadan beras dengan menggelar operasi pasar di lima pasar. Adapun kelima pasar lokasi operasi pasar di antaranya adalah Gamping, Tempel, Prambahan dan Pakem. "Nanti kami juga akan merambah ke pasar lainnya. Ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan beras murah," lanjut Mae Rusmi.

Mae memperkirakan tingginya harga beras saat ini tidak lepas dari dampak fenomena el nino. Selain itu juga pengaruh belum dimulainya masa tanam petani di Sleman sebagai dampak pematian air di Selokan Mataram. "Mudah-mudahan bisa segera tanam kembali. Saat ini stok beras di Sleman cukup sampai Desember nanti," jelasnya.

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti mengatakan ada pembatasan pembelian yang diterapkan pihaknya saat digelarnya pasar murah di 17 kapanewon pada 25 September 2023 hingga 6 Oktober 2023.

BACA JUGA: Banyak LRT Masuk Bengkel, Sejumlah Perjalanan Jabodebek Dibatalkan

Pembatasan jumlah diberlakukan untuk beberapa komoditas. Untuk beras kualitas medium dibatasi maksimal 10 kilogram per orang, beras kualitas premium juga dibatasi maksimal 10 kilogram per orang. Selain itu, minyak goreng (Minyakita) hanya boleh dua liter per orang.

"Untuk gula pasir batas pembeliannya maksimal lima kilogram per orang. Tepung terigu maksimal 5 kilogram per orang, dan telur ayam maksimal 2 kilogram per orang," katanya.

Sementara untuk harga yang ditawarkan, beras medium SHPT/5 kilogram dibanderol Rp51.000, beras premium bawana/5 kilogram dibanderol Rp59.000, beras premium beraskita/5 kilogram dijual Rp58.000. Untuk gula pasir maniskita/ 1 kilogram dijual Rp12.000, minyakita / 1 liter dijual Rp11.500, tepung terigu tulip/1 kilogram dijual Rp8.500, telur ayam/ 1 kilogram dijual Rp22.000 dan kerkas ayam broiler per ekor dijual Rp33.500.

"Untuk pembeli ada syarat yakni harus ber-KTP atau berdomisili di Sleman. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen yang sah atau surat keterangan domisili dari pemerintah setempat. Kami juga minta agar pembeli membawa kantong belanja sendiri," lanjut Nia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenhub Bakal Cabut Izin PO Bus yang Kecelakaan di Subang Jika Melanggar

News
| Senin, 13 Mei 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Unik, Ada Lampu Bangjo Khusus Unta di Tengah Gurun Pasir

Wisata
| Sabtu, 11 Mei 2024, 18:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement