Advertisement
BKKBN DIY Sebut Perurunan Angka Stunting di Sleman Terbaik
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) DIY mengapresiasi penurunan persentase angka stunting di Sleman.
"Kabupaten Sleman luar biasa dalam persentase penurunan stunting, yakni dari angka 16 persen menjadi 15 persen," kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani pada kegiatan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Sleman, Senin (13/11/2023)
Advertisement
Menurut dia, catatan penurunan angka stunting di Kabupaten Sleman tersebut terbaik dari rata-rata lima kabupaten/kota di DIY.
"Ke depan BKKBN akan membantu mendampingi dan menganalisis pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Sleman," katanya.
Ia mengatakan dalam rangka melihat perkembangan pelaksanaan percepatan penurunan stunting, pelaksanaan forum koordinasi ini bertujuan membahas "blueprints" percepatan penurunan stunting, antara lain data pemantauan status gizi, pemberian makanan tambahan, tim pendamping keluarga, pelaksanaan mini lokakarya bapak asuh anak stunting dan konvergensi.
Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
Danang menyampaikan pada 2022 angka prevalensi stunting Kabupaten Sleman berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) berada di angka 15 persen yang dimana turun satu persen dari tahun 2021.
"Sesuai dengan RPJMN Indonesia, Pemkab Sleman akan melakukan berbagai upaya percepatan penurunan stunting salah satunya dengan membentuk tim tenaga ahli dari kalangan akademisi untuk mencapai target 14 persen," katanya.
BACA JUGA: Targetkan Penurunan Stunting di Angka 14%, Ini yang Dilakukan Pemkab Sleman
Menurut dia, percepatan penurunan stunting di Sleman ini tidak lepas dari proses yang dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Sleman dalam melakukan upaya penurunan angka stunting.
"Oleh karenanya, penurunan stunting adalah 'concern' Pemkab Sleman untuk mewujudkan generasi emas dan mewujudkan Indonesia Emas," katanya.
Ia mengatakan, TPPS Sleman sudah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di kalurahan-kalurahan untuk memantau serta mencari permasalahan untuk menjadi masukan dalam mengambil langkah terpadu, masif, dan terintegrasi demi mewujudkan Sleman zero stunting atau tidak ada penambahan kasus stunting baru.
"Harapannya dengan forum koordinasi ini menjadi sarana berdiskusi dan menentukan langkah konkret yang terintegrasi, terpadu dan masif sehingga mewujudkan percepatan penurunan stunting dan Sleman zero stunting," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- BPBD DIY Petakan Potensi Bencana di Kawasan Sumbu Filosofi
- Indonesian Heritage Agency Transformasikan Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya
- Gandeng Peradi, Pemkot Jogja Beri Bantuan Hukum Gratis
- Tak Ada Pendaftar Pilkada Independen, Ini Kata KPU Kota Jogja
- Penghilangan Separator di Jalan Ringroad Batal, Diganti Jadi Penghilangan U Turn
Advertisement
Advertisement