Forum TJS/PPM Industri Hulu Migas 2023 Jadi Bukti Keseriusan SKK Migas Dalam Bidang Pengembangan Masyarakat

Harianjogja.com, SLEMAN—Kolaborasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) kembali menggelar Forum Tanggung Jawab Sosial (TJS)/Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Industri Hulu Migas 2023. Forum ini jadi wadah semua elemen berbagai ide dan inovasi tentang implementasi CSR yang dapat mengembangkan masyarakat.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Ricky Rahmat Firdaus mengungkapkan kegiatan Forum TJS menjadi ajang refleksi pelaku migas. Tak sekadar refleksi, forum ini juga menjasi wadah mengimplementasikan aspirasi dari stakeholder agar TJS /PPM terus sustainable sesuai dengan kebutuhan Masyarakat.

Baca Juga: BPS: Impor Migas RI Melonjak hingga 25% pada September

Tema besar Forum TJS tahun ini mengusung tajuk Sinergi Membangun Negeri. Topik ini membawa makna bahwa industri hulu migas selalu hadir dan terus berkontribusi membangun bangsa bersama-sama. "Think corporate berpikir untuk perusahaan kita, think responsible berpikir untuk tanggung jawabnya, think sustainable berpikir untuk keberlanjutannya," ungkap Ricky di The Alana Jogjakarta Hotel and Convention Center pada Rabu (15/11/2023)

"Untuk mewujudkan setiap tindakan dan kontribusi industri hulu migas selalu melalui proses kajian dan pertimbangan kebutuhan dan kepentingan kelancaran bisnis operasi perusahaan yang diselaraskan dengan tanggung jawabnya terhadap pemilik, pekerja dan masyarakat serta keselarasan menjaga lingkungan," lanjut Ricky. 

Ada tiga milestone penting yang belum ada di tempat lain dan hanya dilakukan oleh SKK Migas - KKKS Wilayah Sumbagut. Ketiganya mencakup, Forum Stakeholder-Northern Sumatra Forum, Karya Buku Etnografi Dinamika Masyarakat yang telah terbit untuk referensi sosial investor/praktisi migas dan Penghargaan PPM Award  bagi Program Unggulan dan CDO Terbaik. 

Pelaksanaan kegiatan Forum TJS/PPM, Industri Hulu Migas Tahun 2023 SKK Migas - KKKS Wilayah Sumbagut merupakan bentuk dari penerapan implementasi hasil Northern Sumatra Forum dalam mendukung kelancaran kegiatan operasi hulu migas. Melalui Forum TJS-PPM terjalin sinergi komunikasi industri hulu migas yang strategis bersama pemangku kepentingan dan publik, antara SKK Migas, KKKS, bersama tokoh-tokoh publik, pemerintahan, pakar, pelaku usaha dan elemen lainnya.

"Forum TJS/PPM ini diharapakan terjadi sharing best practice terbaik program-program unggulan PPM KKKS Sumbagut yang dapat menginspirasi peserta forum yang hadir atau kepada publik melalui publikasi melalui saluran media sosial," ujarnya.

Baca Juga: Deretan Perusahaan Migas Terbesar di Dunia

Forum TJS 2023 menghadirkan sejumlah pembicara dalam sharing session dengan pembahasan beragam macam topik seputar pengembangan masyarakat. Dilakukan pula benchmarking praktik dan model program pemberdayaan. Ada pula lomba foto dan reels video tentang Hulu Migas maupun TJS/PPM Hulu Migas.

Selain itu digelar juga pameran hasil karya program UMKM, poster program PPM KKKS dan karya lomba. Terakhir akan dilakukan penganugerahan penghargaan Program PPM Award Forum TJS/PPM, Industri Hulu Migas Tahun 2023 SKK Migas-KKKS Wilayah Sumbagut.

"Kita akan menyaksikan sharing session dari bagaimana satu desa bisa berkembang menjadi desa wisata. Bagaimana program penanganan stunting, kemiskinan di daerah Tempatan. Bagaimana kolaborasi sinergi pembangunan dengan daerah," ungkapnya.

Ricky tidak ingin terlena lantaran berada di ujung negara Indonesia. Kedatangan SKK Migas - KKKS Wilayah Sumbagut ke DIY menjadi upaya untuk belajar, mendapatkan inspirasi baru untuk melakukan pengembangan masyarakat di wilayah Sumbagut.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) telah menjadi istilah yang sangat populer. Data rencana dan realisasi program PPM KKKS Hulu migas Tahun 2023 secara nasional mencapai sekitar USD 30 juta yang terserap dalam lima pilar bidang. Kelima bidang tersebut meliputi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi dan lingkungan. Sementara penerapannya di wilayah Sumbagut pada 2023 mencapai USD 5,2 juta.

Baca Juga: Tak Kunjung Rampung, Ini Perkembangan Revisi UU Migas

Dengan konsistensi melahirkan program PPM Hulu Migas, Ricky berharap perusahaan memiliki hubungan yang terus harmonis bersama masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan.

Sementara itu Ketua Panitia Forum TJS /PPM, Industri Hulu Migas 2023, Andri Kristianto mengatakan bahwa elemen yang terlibat di kegiatan migas mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat, alam dan lingkungan. Khususnya di wilayah kerja operasi masing-masing.

"Selain karena ini memang kewajiban kita, secara undang-undang masyarakat ini adalah bangsa dan saudara kita sendiri," tegasnya.

Andri melanjutkan apabila TJS/PPM ini diabaikan efeknya sangat masif. "Forum ini dibuat dengan aspirasi dan tujuan untuk menggaungkan pentingnya bidang tangung jawab sosial," ujarnya.

"Ini lah bentuk komitmen dan kepedulian kita di industri migas terhadap stakeholder tidak masyarakat di tempat kita beroperasi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News