Advertisement
Merapi Luncurkan Awan Panas ke Kali Boyong, Masyarakat Diimbau Jauhi Area Bahaya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Gunung Merapi dilaporkan kembali menunjukan aktivitas Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (4/12/2023) petang.
Kepastian tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Agus Budi Santoso. "Terjadi Awan Panas Guguran di Gunung Merapi tanggal 4 Desember 2023 pukul 17.13 WIB. Saat ini APG masih berlangsung," kata Agus.
Advertisement
Agus mengungkapkan luncuran awan panas guguran teramati mengarah ke Kali Boyong. Tinggi kolom erupsi mencapai kurang lebih 500 meter di atas puncak dan condong ke barat daya.
BACA JUGA : Terjadi Dua Awan Panas Guguran di Gunung Merapi
"Arah angin saat ini ke utara. Masyarakat untuk mewaspadai gangguan akibat abu vulkanik," katanya.
Selain itu, aktivitas awan panas guguran juga terjadi pada pukul pukul 17.36 WIB. Kali ini APG beramplitudo maksimal 50 milimeter dengan durasi 123,96 detik. Jarak luncur APG ini mencapai 1200 meter arah hulu Kali Boyong.
Guguran yang masih intensif diduga menjadi penyebab terjadinya APG. Selain itu pengaruh hujan juga ditenggarai menyebabkan aktivitas APG kali ini.
Mengingat sejumlah aktivitas awan panas guguran yang terjadi, masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah potensi bahaya.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,"ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya, Jumat 11 Juli 2025 (Malioboro Jogja-Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul)
- Kemendagri Terbitkan Izin Pelantikan JPT Pratama di Lingkup Kabupaten Sleman
- Kalender Event di Jogja, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
- Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
Advertisement
Advertisement