Anak Muda Jogja Bentuk Komunitas Canalclub untuk Bantu Digital Marketing Merek Lokal
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Salah satu pemuda asal Kulonprogo Rifki Ali Hamidi menginisiasi pembentukan komunitas Canalclub Asia sebagai wadah bertukar materi digital marketing para pemilik merek lokal. Komunitas ini menyasar para pelaku usaha muda dengan diberikan workshop digital marketing yang terakhir digelar kesembilan kalinya pada Sabtu (9/12/2023).
Komunitas Canalclub Asia ini berdiri sejak 2021 saat ini sudah memiliki 200 anggota didominasi pelaku usaha muda dari berbagai kota di Indonesia dengan total 500 merek yang telah dimiliki.
Advertisement
“Membernya ini pemilik brand lokal semuanya, kami berusaha menciptakan ekosistem bisnis digital di komunitas ini melakukan berbagai pelatihan. Hasilnya dari total 200 yang bergabung, 86 persen merasakan pertumbuhan usahanya dan 23 persen di antaranya tumbuh signifikan,” kata Rifki Ali Hamidi yang juga pemuda bergerak di bidang fesyen.
BACA JUGA : Mahasiswa Fakultas Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta Dituntut Jadi Pengusaha Muda
Ia tak menyangka komunitas yang dibentuknya menjadi sebuah wadah kolaborasi yang memberikan manfaat kepada pelaku usaha. Canalclub Asia tersebut dibentuk atas dasar persoalan dari pelaku usaha yang seringkali merasa terkendala dalam melakukan digital marketing.
Rifki mencontohkan salah satu pemilik brand gitar lokal Jogja yang awalnya hanya mampu menjual 30 unit gitar per bulan, namun setelah bergabung di komunitas tersebut dan menerapkan digital marketing, saat ini mampu menjual 700 unit gitar dalam sepekan.
“Selain itu ada seorang ibu di Semin Gunungkidul memulai usaha 2019, gabung bersama kami dan terus konsultasi, dia fokus ke pemasaran digital dan saat ini mampu menjual ribuan pakaian dalam sehari, sekarang punya gudang. Komunitas ini bisa menjadi tempat curhat dan solusi atas persoalan,” katanya.
Ajian Kamadeva Commisioner Canalclub menambahkan para anggota berasal dari kalangan pebisnis biro jasa perjalanan, obat herbal, skincare, fesyen, alat musik dan lain-lain. Dalam workshop tersebut para anggota diberikan berbagai materi terkini terkait digital marketing. Sehingga mereka bisa memproduksi konten untuk bisnis yang menarik dan tepat sasaran.
“Tantangan terbaru yang dihadapi para pemilik brand lokal ini adalah menjamurnya produk impor saat ini. Sekarang merek lokal ini head to head dengan barang impor. Mereka [penjual barang impor] juga melakukan digital marketing secara masif, maka member diarahkan untuk membuat produk yang memiliki nilai lebih dibandingkan impor tersebut,” katanya.
Ia menambahkan melalui kolaborasi bisnis tersebut akan menjadi salah satu strategi digital marketing yang progresif dan inovatif. Saat ini CanalClub telah berhasil menciptakan kolaborasi dengan kurang lebih 200an member yang bertujuan menciptakan sinergi positif untuk pertumbuhan ekonomi nasional. “Penggunaan media sosial, kampanye periklanan online melalui Meta ads, dan teknik optimasi mesin pencari [SEO] menjadi pilar utama dalam upaya CanalClub Asia untuk membangun pertumbuhan perusahaan dari sisi brand,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
Advertisement
Advertisement