Event Kebudayaan Disbud DIY Berdampak Positif pada Perekonomian
Advertisement
JOGJA—Dinas Kebudayaan atau Disbud (Kundha Kabudayan) DIY menyebut berbagai event kebudayaan yang digelar sepanjang 2023 berdampak signifikan pada perekonomian DIY.
Hal itu lantaran tak hanya masyarakat, khususnya yang berprofesi sebagai seniman dan budayawan terlibat di dalamnya, event tersebut juga melibatkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di DIY.
Advertisement
"Kolaborasi tersebut menciptakan apa yang dinamakan sebagai ekonomi budaya. Total belanja barang dan jasa yang berhubungan dengan kesenian dan kebudayaan tahun ini mencapai Rp31,15 miliar," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi melalui rilis, Senin (18/12/2023).
Beberapa event budaya yang berdampak ekonomi secara langsung, kata Dian, di antaranya adalah Pasar Kangen yang digelar selama 10 hari. Dengan pengunjung yang mencapai sekitar 25.000 orang per hari, event ini berhasil meraup omzet total mencapai Rp3,74 miliar.
Selain ada pula Festival Kebudayaan Yogyakarta yang digelar selama 22 hari dengan omzet mencapai Rp1,80 miliar. Kemudian Jogja Art Books yang digelar selama enam hari dan dihadiri pengunjung sebanyak 15.000 pengunjung mampu menghasilkan omzet penjualan buku sebesar Rp260 miliar.
"Penggunaan Dana Keistimewaan melalui event-event kebudayaan mampu menciptakan dampak yang positif terhadap sektor perekonomian," ungkapnya.
Sementara terkait dengan penyerapan anggaran, Dian menjelaskan, realisasi serapan anggaran sampai pekan I Desember 2023 adalah sebesar 90%, tepatnya Rp301 miliar dari total pagu Rp335 miliar.
Dian menyampaikan anggaran ini digunakan untuk program penyelenggaraan Keistimewaan DIY Urusan Kebudayaan yang terdiri dari tujuh kegiatan dengan 24 subkegiatan.
Event kebudayaan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan DIY, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya, UPTD Museum Negeri Sonobudoyo, dan UPTD Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi (BPKSF).
"Realisasi anggaran sampai pekan pertama Desember mencapai Rp301.919.763.175 dengan persentase sebesar 90 persen," ucapnya.
Berbagai event yang digelar sepanjang 2023, kata Dian, berkontribusi pada implementasi pengembangan dan pemeliharaan objek kebudayaan sebagaimana tercantum dalam Perdais No. 3/2017.
Event-event itu melibatkan banyak sumber daya manusia (SDM) dari berbagai kalangan mulai dari seniman, budayawan, akademisi, pelajar, hingga aparatur sipil negara (ASN).
"Total ada 70.232 orang yang telah terlibat dalam pelaksanaan event-event kebudayaan sepanjang 2023. Dari total itu, 59 persennya adalah seniman/budayawan," ucap Dian.
Hibah Sarpras
Tidak hanya event, pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan juga dilakukan dengan cara pemberian hibah sarana dan prasarana kebudayaan. Tahun ini sebanyak 125 set sarana prasarana diberikan kepada kepada kelompok/paguyuban seni budaya yang ada di DIY.
Adapun, berdasarkan wilayah hibah sarana dan prasarana kebudayaan ini diserahkan kepada Kabupaten Sleman (40%); Bantul (23%); Gunungkidul (18%); Kulonprogo (12%); dan Kota Jogja (7%). "Event kebudayaan pada 2023 menggunakan 3.811 buah sarana dan prasarana, meliputi taman budaya, alun-alun/lapangan, serta gedung baik milik pemerintah dan swasta.” (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
Advertisement
Advertisement