Advertisement
Bantul Butuh Banyak Tambahan EWS Longsor dan Banjir
Early Warning System - Ist/OPI
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menilai jumlah Early Warning System (EWS) longsor dan banjir yang saat ini terpasang masih belum ideal untuk mendeteksi terjadinya bencana tanah longsor dan banjir.
Sebab, hingga akhir 2023 Bantul baru memiliki 8 EWS longsor dan 6 EWS banjir, padahal titik rawan bencana longsor dan banjir di Kabupaten Bantul cukup luas dan tersebar di sejumlah kapanewon. Untuk itu dibutuhkan penambahan EWS longsor dan banjir agar deteksi bencana tanah longsor dan banjir di Bantul bisa optimal.
Advertisement
Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan berdasarkan data yang ada, lokasi rawan bencana untuk longsor dan banjir ada di sejumlah kapanewon seperti Kapanewon Piyungan, Dlingo, Pundong, Imogiri, Pleret, Sedayu sampai Pajangan.
"Sementara jika di data per KK yang berada di area rawan bencana untuk longsor dan banjir ada 4.000-an orang, yang tersebar di banyak titik," katanya, Sabtu (27/1/2024).
BACA JUGA: 4 Alat Peringatan Dini Bencana di Bantul Rusak
BCA JUGA: Bantul Kekurangan Puluhan EWS Tsunami, Pemkab Belum Bisa Beli karena Anggaran Terbatas
Mengenai kapan dan berapa banyak pengajuan pemasangan EWS agar ideal untuk mendeteksi terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di Bantul, Aka mengaku belum bisa berkomentar banyak. Sebab, persoalan tersebut di bidang pelaksana teknis.
"Karena kami kan tugasnya lebih ke pemantauan dan pemberian desimenasi informasi," katanya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto mengungkapkan ke depan pihaknya akan banyak menganggarkan lebih banyak pengadaan EWS banjir dan longsor. Sebab, potensi longsor, potensi banjir yang ada di Bantul cukup banyak. Selain itu, alat EWS tanah longsor juga butuh perbaikian karena sering mengalami kerusakan, sehingga butuh perbaikan dan perawatan rutin.
"Jadi ke depan tentunya akan dianggarkan lebih banyak lagi, karena potensi longsor dan potensi banjir di Bantul cukup banyak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




