Dorong Peningkatan Produksi Ikan Budi Daya, DKP Bantul Intensifkan Perikanan Lele Padat Tebar
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Berdasarkan catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul tahun 2023 jumlah produksi perikanan budi daya dan tangkap di Bantul masih belum mencukupi kebutuhan ikan di Bantul. DKP Bantul mendorong peningkatan produksi ikan lele melalui perikanan lele padat tebar.
Tahun 2023 produksi perikanan budi daya dan tangkap di Bantul mencapai sekitar 13.281 ton, dari jumlah tersebut produksi lele mencapai sekitar 8.000 ton. Sementara angka konsumsi ikan di Bantul tahun 2023 sekitar 31,3 kg per kapita per tahun. Sehingga kebutuhan konsumsi ikan di Bantul sekitar 31.300 ton per tahun.
Advertisement
Kepala DKP Bantul, Istriyani menyampaikan selama ini terjadi kekurangan produksi ikan di Bantul. Dia menuturkan untuk meningkatkan produksi ikan tahun 2024, DKP Bantul mengintensifkan budi daya lele padat tebar.
“Untuk peningkatan produksi salah satunya dengan teknologi demplot. Kita harus berbasis teknologi. Kalau kita masih semi intensif [dengan] padat tebar rendah, menggunakan pakan pabrikan, pengembangan produksi landai. Kalau dengan padat tebar, dengan luas lahan kolam yang sama produksinya bisa tiga kali lipat,” katanya saat ditemui di ruangannya, Selasa (6/2/2024).
Padahal menurut Istriyani, dengan metode tersebut budi daya lele dapat lebih efektif dan hasil yang didapat lebih optimal. Menurut Istiyani dalam budi daya lele menggunakan metode tebar rendah hanya dapat diisi sekitar 200 ekor ikan per meter kubik kolam, semetnara dengan metode padat tebar dapat diisi sektiar 700 ekor ikan per meter kubik.
Baca Juga
Potensi Pasar Besar, Pemkab Bantul Dorong Pengembangan Budi Daya Lele
Kalurahan Kalitekuk Semin Dikembangkan Jadi Sentra Budidaya Lele di Gunungkidul
Kelurahan Bumijo Bikin Pelatihan Budidaya Lele untuk Pemberdayaan Masyarakat
Dia menyampaikan saat ini pelaku pembudi daya lele yang menggunakan metode lele padat tebar masih minim, dari sekitar 500 Rumah Tangga Perikanan (RTP) budidaya, hanya sekitar 100 RTP yang menggunakan metode tersebut.
Dia mengaku kapasitas sumber daya manusia (SDM) pembudi daya lele yang terbatas menjadi kendala dalam penggunaan metode lele padat tebar. Untuk meningkatkan kapasitas SDM pembudi daya lele, tahun 2024 DKP Bantul memfasilitasi pelatihan budi daya dan pembenihan.
Tahun 2024 akan diselenggarakan 24 angkatan pelatihan budidaya perikanan dengan 25 orang per angkatan, 10 angkatan pembenihan ikan dengan peserta sekitar 15 orang per angkatan. Untuk program tersebut, APBD Bantul tahun 2024 dialokasikan Rp25 juta per angkatan untuk pelatihan budi daya, dan Rp20 juta per angkatan untuk pembenihan.
“Budi daya ikan itu wajib diberikan ketersediaan benih yang unggul, kita juga berusaha membina pembenih, jangan sampai kita budi daya ikan tetapi ambil benih di mana-mana,” ujarnya.
Selain itu ada pula pengadaan tiga demplot perikanan lele padat tebar di Kapanewon Srandakan. Untuk pengadaan demplot tersebut dialokasikan APBD Bantul tahun 2024 mencapai Rp51 juta per demplot.
“Lokasi demplot tidak sembarangan, artinya mereka sudah terbiasa melakukan budi daya ikan lele padat tebar. Embrio [budi daya lele] padat tebar disana [Srandakan], kita dukung agar pelakunya bertambah. Agar ada peningkatan produksi dan pengentasan kemiskinan disana [Srandakan],” imbuhnya.
Sementara Rian Ulu-Ulu Kalurahan Poncosari menyampaikan sebelumnya warga Padukuhan Polosiyo Gunturgeni, Poncosari, Srandakan, Bantul telah mendirikan Kelompok Pembudi daya Ikan (Pokdakan) Patil Berkah Jaya tahun 2019.
Kelompok tersebut berhasil membudidayakan lele dengan metode padat tebar. Dengan metode tersebut setiap satu meter kubik kolam digunakan untuk budi daya lele sebanyak 1.000 ekor. Sementara saat ini ada sekitar 600 kolam lele yang dikelola dengan metode tersebut. Kelompok ini berhasil membudidayakan lele dengan metode padat tebar.
“Kami yang mengelola dari Bumdes, kami juga akan melibatkan generasi muda yang belum mendapatkan pekerjaan untuk dimasukkan sebagai pekerja di Bumdes tersebut untuk pengelolaan usaha tersebut,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Data Masuk 100 Persen, Pram-Doel Meraih 51,03 Persen Suara di Pilkada Jakarta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pakar: Ajaran Agama Diharapkan Jadi Solusi Persoalan Global
- Sebelum Coblosan, Anggota KPPS di Sleman Diambil Sumpah
- Usai Nyoblos di TPS 02 Giwangan, Hasto Langsung Praktik di Klinik Madukoro
- Sultan dan Paku Alam X Berikan Suara pada Pilkada Jogja 2024
- Nyoblos di Pilkada Bantul, Haedar: Hal yang Mengganjal di Pemilu Harus Berakhir di Pilkada
Advertisement
Advertisement