Produksi Benih Ikan Sleman Tembus 1,4 Miliar Anakan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kabupaten Sleman tidak salah disebut sebagai sentra penghasil ikan di DIY. Hal ini terlihat dari produksi benih yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Data dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, pada 2023 lalu tercatat produksi benih ikan yang didominasi jenis nila menembus 1,338 miliar ekor anakan. Jumlah ini diklaim mengalami peningkatan sebesar 0,28% dari pembibitan di 2022.
Advertisement
Di 2024, tren pembibitan juga berjalan dengan baik karena juga ada peningkatan dibandingkan produksi di 2023. Hingga pertengahan November, pembibitan yang tercatat sudah mencapai 1,405 miliar ekor anakan.
“Lebih dari 50% pembibitan di Sleman digunakan untuk memasok kebutuhan benih di wilayah DIY. sedangkan sisanya, ada digunakan memasok kebutuhan di luar DIY,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono, Jumat (22/11/2024).
Dia menjelaskan, keberhasilan pembenihan ini, juga tidak lepas dari program yang dijalankan di empat Balai Benih Ikan yang berada di bawah naungan UPTD Pengembangan Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Perikanan (PBP3). Sebagai penghasil ikan terbesar, Pram, sapaan akrabnya mengakui terus berupaya memaksimalkan potensi yang ada.
BACA JUGA: Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Ia tidak menampik kebutuhan pasokan air menjadi elemen penting dalam proses budidaya. Oleh karenanya, untuk memastikan ketersediaan tercukupi ada upaya optimalisasi sumber.
Optimalisasi ini, salah satunya dilaksanakan di BBI Sempu sehingga harapannya dengan pasokan air yang aman, maka produktivitas dapat ditingkatkan. “Ada alokasi anggaran sekitar Rp142 juta yang dipergunakan pengolahan sumber air baru untuk memasok kebutuhan di BBI Sempu,” katanya.
Selain optimalisasi keberadan sumber untuk menunjang keberlangsungan budidaya, Pram juga mengakui adanya inovasi dalam pemeliharaan. Salah satunya dilakukan dengan metode budidaya ikan nila dengan memanfaatkan kincir air (Sibudi Sikucir) sehingga produktivitas meningkat.
Sebelumnya, Anggota Kelompok Pembudidaya Ikan (KPI) Mina Taruna di Kalurahan Sidomoyo, Godean, Wahyu Hidayat mengatakan, sistem budidaya ikan nila dengan sistem kincir memiliki banyak keuntungan. Salah satunya dengan adanya gemericik dari motor kincir dapat menambah pasokan oksigen dalam kolam.
Sebagai dampaknya, potensi kematian ikan budidaya semakin bisa dikurangi sehingga produktivitasnya dapat lebih dimaksimalkan. “Yang tak kalah penting dengan sistem kincir, maka panennya bisa stabil karena tidak terpengaruh musim. Baik itu musim kemarau atau penghujan, rata-rata hasilnya sama,” katanya. (David Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
Advertisement
Advertisement