PBTY Hadir Lagi di 2024, Tahun Ini Mengedepankan Edukasi Budaya Tionghoa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) segera hadir kembali pada 2024. Jadwal PBTY yaitu pada 4-10 Maret 2024 bakal mengedepankan edukasi budaya Tionghoa yang belum banyak dikenal masyarakat.
Koordinator Bidang Acara PBTY 2024 Subekti di Jogja, Kamis (15/2/2024), mengatakan acara yang biasa dilaksanakan di kawasan Ketandan, Kota Jogja itu pada tahun ini lokasinya bergeser ke bangunan Perkumpulan Budi Abadi di Bintaran Wetan.
Advertisement
"Tahun ini kita perbanyak edukasinya. Jadi, kita mau ada enam ruangan yang dibikin seperti museum dan ruang pameran," kata dia.
Bekti mengakui konsep PBTY 2024 berbeda dengan perhelatan tahun-tahun sebelumnya yang lebih banyak mengedepankan pertunjukan kesenian.
Pada ruang-ruang pamer PBTY 2024 yang mengusung tema "Lestari Budaya bagi Negeri", kata dia, akan menampilkan budaya-budaya Tionghoa yang belum banyak dikenal masyarakat, seperti barongsai dari masa ke masa, meja sembahyang beserta isinya, dan masih banyak budaya lainnya.
Selain menampilkan melalui PBTY 2024, edukasi budaya Tionghoa ini juga akan disebarluaskan melalui media sosial.
Dia mengakui, penyelenggaraan PBTY tahun ini mundur dari yang biasanya digelar antara perayaan Imlek hingga puncaknya di perayaan Cap Go Meh, tahun ini baru akan kami laksanakan di tanggal 4-10 Maret 2024.
"Alasan utamanya karena adanya pesta demokrasi, dari pada tumpang tindih, kami memilih untuk diundur," kata dia.
BACA JUGA: Temukan Pelanggaran, Bawaslu Minta Penghitungan Suara Ulang di Kuala Lumpur
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan PBTY merupakan agenda tahunan di DIY yang levelnya sudah nasional, bahkan internasional.
Menurut dia, PBTY juga menjadi salah satu event yang unggul dan prioritas di DIY sehingga Pemda DIY mengapresiasi upaya edukasi budaya yang bakal dilakukan melalui PBTY 2024.
"Justru melalui upaya edukasi yang akan dilakukan ini, menjadi bagian dari momen penting kita untuk semakin menguatkan identitas budaya Jogja," kata dia.
Jika selama ini masyarakat mengenal PBTY hanya sebagai pasar malamnya saja, Dian berharap pada tahun ini masyarakat mampu mengeksplorasi lebih jauh lagi bagaimana budaya peranakan Tionghoa Mataram.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ngarsa Dalem (Sultan HB X) juga menyatakan dukungannya pada penyelenggaraan PBTY tahun ini," ujar Dian Lakshmi Pratiwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
- Relawan Posko Rakyat 45 Kerahkan Dukungan ke Pasangan Afnan-Singgih
- Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM
Advertisement
Advertisement