Kerap Terjadi Hujan, Bantul Masih Krisis EWS Banjir
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Memasuki musim hujan, Pemkab Bantul telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi akhir Februari 2024. Meski begitu, hingga saat ini Bantul masih kekurangan early warning system (EWS) banjir.
Teknisi EWS Tsunami dan Komunikasi BPBD Bantul, Ruwadi Bege menyampaikan saat ini di Bantul hanya ada enam unit EWS banjir dari kebutuhan sekitar 10-15 unit EWS banjir. Dari jumlah EWS banjir yang ada dua unit di antaranya rusak.
Advertisement
Dia menyampaikan dua unit EWS yang rusak tersebut berada di Jembatan Kiringan, Canden, Jetis dan Jembatan Kedungjati, Selopamioro, Imogiri. Di kedua lokasi tersebut, sensor EWS banjir rusak dan sinyal GSM-nya rusak, sehingga saat debit air meningkat, EWS banjir tersebut tidak dapat mengirimkan sinyal peringatan dini. Kerusakan tersebut menurutnya telah terjadi sejak sekitar tiga bulan lalu.
Menurut Ruwadi, kerusakan sensor banjir tersebut membuat EWS banjir tersebut perlu diganti. “Kami sudah mengusulkan ke atasan untuk pergantian alat [sensor EWS banjir], Sensornya tetap diganti, tidak bisa diperbaiki,” katanya, Senin (26/2/2024).
Dia menyampaikan EWS tersebut telah ada sejak lima tahun lalu dan baru kali ini mengalami kerusakan.
Lebih lanjut Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah menyampaikan pihaknya masih menunggu arahan terkait dengan perbaikan dua EWS banjir tersebut. “Perbaikan [EWS banjir] menunggu anggaran dan arahan pimpinan untuk diperbaiki,” katanya.
Dia menyampaikan jumlah EWS banjir di Bantul masih belum mencukupi kebutuhan. Menurutnya, dibutuhkan sekitar 10-15 unit EWS banjir di Bantul.
“[Jumlah EWS banjir yang ada] Tentunya kurang. Kalau dinyatakan cukup itu kurang, kalau berbicara early warning sebelum kejadian idealnya sudah ada peringatannya,” katanya, Senin (26/2/2024).
BACA JUGA: Bantul Butuh Banyak Tambahan EWS Longsor dan Banjir
Lantaran masih kekurangan EWS, Aka mendorong optimalisasi peringatan dini banjir melalui Pos Siaga Darurat Banjir-Longsor di 36 titik. Menurutnya, sistem peringatan dini banjir dapat dilakukan dengan mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada di pos siaga darurat tersebut.
“Jadi tidak hanya EWS [banjir] tetapi juga mengoptimalkan peran masyarakat, relawan, pemerintah kalurahan, dengan membentuk pos siaga banjir di Bantul sesuai surat keputusan [SK] siaga banjir yang telah ditetapkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Jadi Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Sleman Pekan Terakhir Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Minggu 24 November 2024
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Minggu 24 November 2024
- Catat! Ini Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Pekan Terakhir November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 24 November 2024: Hujan Ringan hingga Petir
Advertisement
Advertisement