Hari Jadi DIY Diperingati dengan Pertunjukan Budaya
Advertisement
JOGJA—Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menggelar serangkaian acara untuk memperingati hari jadi yang ke-269 DIY. Selain untuk menyemarakkan peringatan, sejumlah agenda yang digelar juga bertujuan menyosialisasikan kelahiran Bumi Mataram yang disahkan jatuh pada Kamis Pon, 29 Jumadil Awal tahun Be 1680, bertepatan dengan 13 Maret 1755.
Agenda peringatan sudah digelar berturut-turut sejak Selasa (5/3/2024) dengan pertunjukan wayang kulit di Museum Sonobudoyo. Kemudian diikuti dengan Seminar Hari Jadi DIY di kantor Kundha Kabudayan DIY pada Rabu (6/3/2024) dan pertunjukan wayang orang pada Rabu dan Kamis (6-7/3/2024) di Museum Sonobudoyo serta pergelaran macapat pada Kamis (7/3/2024) malam di Nol KM Jogja.
Advertisement
Kepala Bidang Sejarah Bahasa Sastra dan Permuseuman Kundha Kabudayan DIY Budi Husada menjelaskan pergelaran wayang kulit dan wayang orang merupakan agenda reguler yang setiap hari diadakan oleh Museum Sonobudoyo kecuali hari Senin. Selain wayang kulit dan wayang orang, juga ada wayang topeng yang digelar setiap akhir pekan di tempat itu.
“Namun karena bertepatan dengan hari jadi DIY, tiketnya kami gratiskan dan pertunjukan digelar di halaman parkir agar bisa menampung penonton yang lebih banyak,” katanya, Kamis.
Budi mengatakan wayang kulit menampilkan episode Ramayana dengan dalang Ki Suparman dan terbatas disaksikan hanya 118 penonton. Sementara untuk wayang orang di hari Rabu menampilkan lakon Wisnu Krama dan hari Kamis dengan lakon Sembadra Larung dengan konsep open air performance oleh Yayasan Siswa Among Beksa.
“Biasanya kami batasi hanya 110 tiket tetapi semalam sudah 258 karena tempatnya lebih luas dan open air di tempat terbuka sehingga penontonnya jauh lebih banyak,” jelasnya.
Pada agenda seminar atau sarasehan hari jadi DIY, Kundha Kabudayan DIY mengundang Masyarakat Sejarah Indonesia DIY untuk mengulas upaya pelestarian warisan budaya. Menurut Budi, peringatan hari jadi DIY fokus pada bidang sejarah dan juga budaya, sehingga upaya mengenalkan hari jadi itu bisa mengakomodasi berbagai elemen masyarakat.
“Kemudian digelar juga macapat dengan rangkaian acara tiga agenda. Pertama, macapat mulai pukul 18.00 WIB sore. Kemudian pukul 19.00 WIB malam di TBY ada festival karawitan, dan pukul 20.00 WIB malam wayang orang,” ucapnya.
Menurut Budi, agenda peringatan hari jadi DIY ini melibatkan banyak pihak dan turut serta mengangkat perekonomian UMKM. Penyelenggaraan kegiatan menjadi lebih merata dan semarak di awal tahun yang telah dimulai dengan peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN) awal Maret lalu.
"Nanti 17 Agustus juga ada peringatan hari jadi Indonesia, jadi semakin semarak. Setiap triwulan ada agenda untuk mendukung pergerakan ekonomi," katanya.
Budi berharap rangkaian peringatan hari jadi DIY ini mendorong semakin banyak generasi muda memahami sejarah dan budaya setempat. Kundha Kabudayan DIY juga berupaya menyelaraskan peringatan hari jadi sesuai dengan ketertarikan generasi muda masa ini. Sebab generasi muda sangat memilih dan memilah informasi sesuai dengan kepentingannya.
“Maka kami pun akan menampilkan sajian informasi berdasarkan kebutuhan mereka. Setiap jenjang usia tentu diberikan acara berbeda. Tentunya agenda itu akan memantik mereka agar paham dengan hari jadi DIY,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement