LLDikti V Jadi Percontohan WBK, Pegawai Dilarang Terima Bingkisan hingga Siapkan Lemari Gratifikasi

Harianjogjacom, JOGJA—Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V DIY menjadi percontohan bagi 16 LLDikti lain di Indonesia karena berhasil mewujudkan predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK). Lembaga ini menerapkan sejumlah aturan untuk mencegah korupsi, mulai dari larangan bagi pegawai menerima bingkisan hingga menyiapkan lemari gratifikasi.

Oleh karena itu LLDikti V menjadi tuan rumah bagi seluruh LLDikti di Indonesia dalam pelaksanaan program pendampingan dan visitasi zona integritas diinisiasi oleh Tim Reformasi Birokrasi Zona Integritas Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek digelar di di Ruang Sidang Utama Kantor LLDIKTI Wilayah V Jumat (8/3/2024).

BACA JUGA : Santer Kabar Kampus Asing Masuk DIY, Ini yang Dilakukan UMY agar Tak Kehilangan Pasar

Kepala Lembaga LLDIKTI  Wilayah V  Prof Setyabudi Indartono menjelaskan lembaganya memiliki komitmen kuat membangun budaya birokrasi yang bersih dan mencegah korupsi. Budaya ini diterapkan mulai dari staf hingga pimpinan. Menurutnya komitmen ini juga disampaikan kepada seluruh perguruan tinggi di Jogja, karena ia meyakini setiap kampus pasti memilik nilai yang harus ditegakkan, salah satunya membangun birokrasi yang bersih dan bebas korupsi.

Bahkan secara khusus LLDikti menyiapkan lemari gratifikasi untuk menampung adanya kampus yang mengirimkan bingkisan maupun gratifikasi. Akan tetapi setelah mengetahui adanya lemari tersebut, kampus tidak mengirimkan bingkisan karena khawatir terpasang di lemari.

"Karena kami sudah berkomitmen maka kami menyerukan ke semua perguruan tinggi lewat surat maupun sosialisasi terkait tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun. Bahkan ada WA-nya ke staf, ada [perguruan tinggi] yang mengirimkan bingkisan lalu dibalas bahwa semua pegawai tidak menerima bingkisan, kalau tetap mengirimkan, nanti akan dimasukkan ke lemari gratifikasi yang sudah kami sediakan, akhirnya perlahan bisa mengetahui," kata Setyabudi.

Ia mengatakan budaya ini mulai dibangun sejak 2020. Memang sempat ada kendalam selama uji coba, akan tetapi pada 2022 hingga saat ini 2024 sudah berjalan dengan baik. Oleh karena itulah pada pada 2023 lalu LLDikti mendapatkan prediksi ZI-WBK.

Setyabudi tidak menampik semua jenis layanan ke masyarakat tak terkecuali di LLDikti rawan terjadi penyelewengan. Akan tetapi LLDikti memastikan bahwa semua bentuk layanan kepada masyarakat, mahasiswa, dosen dan perguruan tinggi bisa diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya.

"Kami berusaha menutup peluang itu [potensi gratifikasi], sehingga kami mengingatkan kepada seluruh stakeholder tidak menerima atau memberikan gratifikasi dalam bentuk bentuk apa pun. Ini bukan soal bingkisan Ramadan saja lho ya, tetapi secara umum, karena aturan ini dibikin bukan karena Ramadan," ujar Guru Besar UNY ini.

Sekretariat RBZI Sesditjendiktiristek Mohammad Ali Akbar mengapresiasi komitmen dari LLDikti V yang sudah menyiapkan perangkat untuk membangun birokrasi bersih. Komitmen ini sangat positif untuk diterapkan di berbagai LLDikti dan perguruan tinggi lain di Indonesia.

BACA JUGA : 3 Kampus di Jogja Akan Dimerger, Ini Bocorannya

"Kolaborasi menjadi 1kunci untuk membangun budaya integritas yang kokoh di dalam setiap LLDikti di Indonesia. Dalam upaya untuk memperkuat zona integritas, kerja sama antara berbagai lembaga menjadi semakin penting. Kolaborasi tidak hanya pertukaran ide dan praktik terbaik, tetapi juga memperluas dampak positif yang dapat diciptakan dalam memajukan integritas di lingkungan pendidikan tinggi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News