Advertisement

Hujan Angin, 50 Pohon Tumbang dan 4 Bangunan di Kulonprogo Rusak

Triyo Handoko
Minggu, 10 Maret 2024 - 15:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Hujan Angin, 50 Pohon Tumbang dan 4 Bangunan di Kulonprogo Rusak Pohon tumbang akibat hujan angin di Kulonprogo pada Sabtu (9/3 - 2024) menimpa rumah warga Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah. Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Hujan deras disertai angin kencang melanda Kulonprogo sejak Jumat malam (8/3/2024) hingga Sabtu malam (9/3/2024) kemarin. Akibatnya sekitar 50 kejadian pohon tumbang, sebagian menimpa jaringan listrik, akses jalan, hingga merusak bangunan.

Hujan angin itu paling banyak terjadi di sisi selatan Bumi Binangun, tepatnya di sepanjang Jl. Daendels. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo menyebut kejadian hujan angin itu lantaran cuaca ekstrim.

BACA JUGA: Kasus Antrax Kembali Muncul di Gunungkidul, Ini Penjelasan Pakar Zoonosis UGM

BPBD Kulonprogo mencatat akibat hujan angin tersebut menyebabkan empat bangunan mengalami kerusakan karena tertimpa pohon yang tumbang. "Ada di Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah; lalu di Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates; ada juga di Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan, dan satu lagi di Kapanewon Temon, masing-masing satu bangunan di tiap kapanewon," jelas Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa pada Minggu (3/10/2024).

Bangunan yang tertimpa pohon tumbang itu, jelas Budi, antara lain rumah dan kandang ternak milik warga. "Sudah ditangani, ada relawan yang membantu mengevakuasinya, semuanya dalam kondisi aman," ungkapnya.

Tak ada korban jiwa dalam kejadian bangunan rusak tersebut. "Kerusakan bangunanya tidak begitu parah, bisa diperbaiki, dan untuk tak ada kejadian berulang pohon tinggi di sekitar bangunan juga sudah dipangkas," terangnya.

Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan angin, lanjut Budi, berlangsung secara fluktuatif. "Fluktuatif seperti ketika hari sedang panas tiba-tiba hujan deras, atau saat hujan biasa lalu tiba-tiba muncul angin kencang," katanya.

Kondisi tersebut perlu diwaspadai masyarakat Bumi Binangun, menurut Budi, agar kejadian bencana dapat diantisipasi. "Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, prediksi bentuk cuaca seperti ini yang fluktuatif terjadi sampai akhir Maret nanti, kami himbau agar pohon-pohon di lingkungan sekitar dipangkas yang berpotensi tumbang dan selalu memeriksa drainase agar tak ada genangan besar yang bisa menyebabkan banjir atau longsor," tuturnya.

Advertisement

BACA JUGA: Polisi Masih Selidiki Motif Bunuh Diri yang Dilakukan Satu Keluarga, Berikut Kronologinya

Tak hanya pohon tumbang, hujan angin juga menyebabkan robohnya jembatan di sebuah area perkemahan di Kapanewon Bumi Binangun. Padahal saat jembatan tersebut roboh, area perkemahan itu digunakan siswa sebuah sekolah. Akibatnya para siswa terjebak di area perkemahan pada Jumat malam (8/3/2024)

Jembatan yang terbuat dari bambu itu roboh karena arus sungai deras dan debit airnya bertambah. "Tak ada korban jiwa, proses evakuasi berjalan lancar," kata Koordinator SAR Sigap Kulonprogo Sulis.

Sulis mengimbau agar masyarakat berhati-hati jika ingin melaksanakan kegiatan luar ruangan terutama yang berada di sekitar sungai. "Sebagai antisipasi perlu ada kewaspadaan, jika tidak penting bahkan lebih baik tidak usah karena bisa saja di satu lokasi tidak hujan tapi karena di bagian lain hujan deras maka debit air sungai besar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cegah Tawuran, Polisi Bubarkan Pemuda Nongkrong

News
| Minggu, 28 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement