PHRI Bantul Keluhkan Penurunan Okupansi di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Okupansi hotel di Bantul menurun selama awal Ramadan 2024. Meski begitu, Pemkab Bantul berupaya meningkatkan event malam hari untuk mendorong peningkatan length of stay atau lama tinggal wisatawan.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul Yohanes Hendra menyampaikan dalam dua hari belakangan terjadi penurunan okupansi hotel di Bantul. “Reservasinya mulai menurun dari kemarin, walaupun ini masih libur [Nyepi], karena Menteri Agama sudah memutuskan puasa tanggal 12 [Maret 2024], otomatis pesanan kamar sudah mulai turun dari kemarin,” ujarnya, Senin (11/3/2024).
Advertisement
Hendra menyampaikan dalam dua hari belakangan okupansi hotel di Bantul mencapai 30%, dari sebelumnya sekitar 45%-50%. Menurut Hendra penurunan okupansi hotel tersebut cenderung terjadi Ramadan. “Pasti seperti itu sudah rutin [penurunan okupansi], karena kegiatan Dinas ada tetapi dikurangi, musim kampanye anggaran habis, musim puasa,” katanya.
Baca Juga
Puasa, Kunjungan Wisata DIY Diprediksi Turun sampai 70%
Sederet Tempat Wisata Gratis Jogja yang Cocok untuk Buka Puasa
Rasakan Sisi Spiritual Ramadan di Istanbul
Dia pun berharap saat Idulfitri 2024, reservasi hotel di Bantul dapat meningkat kembali. Dia memperkirakan peningkatan tersebut akan terjadi sekitar H-6 lebaran. PHRI Bantul pun menargetkan okupansi hotel dalam kurun waktu tersebut berkisar 80%-85%. “Harapan kami libur hari raya kemarin lebih baik dari kemarin,” ujarnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menyampaikan Dispar Bantul tengah merancang beberapa event wisata malam hari untuk meningkatkan length of stay. Saat ini length of stay di Bantul masih berada pada angka 1,8 hari, sementara ditargetkan dapat menyentuh dua hari.
Dia berencana merancang event dengan durasi waktu yang lebih lama, sehingga dapat menahan wisatawan berkunjung lebih lama di Bantul. Dia menyampaikan perpanjangan durasi waktu penyelenggaraan event serta rencana penyelenggaraan event malam hari diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga berdampak pada peningkatan lama tinggal wisatawan. “Targetnya tidak hanya orang datang menonton acara kita tetapi juga berlama-lama disitu, makan di situ, beli oleh-oleh disitu,” katanya.
Dengan lama tinggal wisatawan semakin tinggi, dia berharap akan memberi dampak pula bagi masyarakat Bantul. “Dampak ekonomi di sektor ikutannya akan ikut semakin baik. Konsep pariwisata tidak sekadar konsep peningkatan PAD, tetapi bagaimana pengunjung semakin banyak, tinggalnya semakin lama dan belanjanya semakin banyak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ini Daftar Wilayah yang Nihil Permohonan Sengketa Pilkada di MK Termasuk DIY
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Menurunnya Kunjungan Wisman Jadi Tantangan Pengurus Baru Asita DIY
- Sempat Ditutup, SPBU Janti Kembali Dioperasikan dengan Sistem KSO Pertamina Retail
- Polres Kulonprogo Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Wisata Selama Libur Natal dan Tahun Baru
- TPS3R Caturharjo Jadi Satu-satunya Tempat Pengolahan Sampah di Bantul yang Fokus pada Sampah Plastik
- Kembangkan Komersialisasi Seni, ISI Jogja Jajaki Kolaborasi dengan Korea Selatan
Advertisement
Advertisement