Kerap Makan Korban, Warga Mendesak Pemerintah Segera Perbaiki Jalan Godean
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Warga yang tergabung dalam forum komunikasi jaga warga kecamatan Minggir dan Moyudan Sleman mengeluhkan terkait kondisi Jalan Godean yang rusak dan tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.
Sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi jalan Godean, terutama di ruas pasar Godean ke barat hingga Sungai Progo, forum komunikasi jaga warga kecamatan Minggir dan Moyudan akan memasang sejumlah spanduk di pinggir jalan.
Advertisement
Kegiatan pemasangan spanduk akan dilakukan pada Minggu 17 Maret 2024. "Yah, sekitar 40 spanduk rintang jalan atau sejajar jalan akan kami pasang. Itu murni swadaya warga karena kami sudah tidak tahu lagi harus mengeluh kepada siapa," kata Senaja, koordinator forum Jaga Warga Minggir dan Moyudan, melalui siaran tertulisnya. Selasa (12/3/2024)
Poster tersebut intinya merupakan imbauan agar pengguna jalan lebih berhati-hati, mengurangi kecepatan dan menjaga sopan santun saat berkendara, sekaligus juga untuk mengingatkan pemerintah kabupaten Sleman dan provinsi DIY.
"Sudah banyak saudara kami yang jatuh, terluka parah hingga meninggal dunia akibat bersenggolan, tabrakan, jatuh sendiri di jalan bergelombang ini, " kata H Senaja, penanggungjawab kegiatan.
Lebih lanjut Senaja mengatakan, sudah tidak kurang-kurang menyampaikan keluhan atas kondisi jalan rusak itu, baik di forum resmi maupun secara pribadi. Bahkan melalui media sosial, keluhan kondisi jalan ini sudah sering disuarakan.
"Namun perhatian sepertinya masih kurang. Kalau pun ada hanya perbaikan jalan, hanya dilakukan penambalan yang kadang justru mengganggu pengguna jalan karena tambalan lebih tinggi dari aspal kiri kanan," katanya.
Seperti diketahui ruas jalan Godean, Sleman barat merupakan jalur wisata menuju Kulonprogo, Purworejo, atau Magelang.
"Bus-bus wisata yang besar-besar yang menuju daerah kami atau seladar lewat cukup banyak. Belum mobil-mobil pribadi ataupun para pesepeda juga tidak sedikit," katanya menambahkan.
Lebih lanjut dia mengatakan, belakangan ini lubang-lubang yang sangat berbahaya terlebih di musim hujan, hanya ditandai dengan cat semprot warna putih.
"Saya pikir kalau sudah ada tanda cat semprot itu perbaikan jalan akan segera dilakukan. Tetapi yang terjadi, sampai cat semprot itu hilang, perbaikan jalan belum juga dilaksanakan," katanya.
Bagaimana pun, atas nama warga, Senaja yang mantan lurah Sumberarum, moyudan, sleman itu mengucapkan terima kasih.
Namun demikian, lanjutnya, pihaknya minta kepada pemerintah Provinsi DIY agar memperhatikan kondisi yang ada, karna status jalan itu merupakan jalan provinsi.
"Kalau motor rusak karena kejeglong atau jatuh masih bisa diperbaiki. Yang kami sangat prihatin, adanya korban luka bahkan korban jiwa akibat kondisi jalan itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement