Advertisement

Promo November

6 Juta Pemudik Bakal Masuk DIY, Dishub: Yang Tidak Berkepentingan Jangan Masuk Kota Jogja

Lugas Subarkah
Jum'at, 15 Maret 2024 - 18:37 WIB
Arief Junianto
6 Juta Pemudik Bakal Masuk DIY, Dishub: Yang Tidak Berkepentingan Jangan Masuk Kota Jogja Sejumlah kendaraan melintasi jalur fungsional Tol Solo-Yogyakarta di Boyolali, Jawa Tengah. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan DIY memprediksi sebanyak 6 juta orang akan masuk wilayah DIY pada libur Lebaran tahun ini. Jumlah tersebut lebih banyak sekitar 4,09% dari pemudik tahun sebelumnya.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dishub DIY, Sumaryoto, menjelaskan sekitar 6 juta pemudik yang akan masuk DIY. “Dilihat dari tren beberapa tahun lalu, ada kenaikan rata rata 4,09 persen per tahun. Kalau tidak ada lonjakan, paling angkanya sekitar 6 juta,” katanya, Jumat (15/3/2024).

Advertisement

Pihaknya memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 dan H+2 Lebaran, yakni 8 dan 13 April 2024. Kendaraan pribadi akan didominasi oleh roda empat yang masuk melalui tol fungsional Jogja-Solo. “Jadi banyak karena ada kemudahan akses, fungsional tol,” katanya.

Jika berkaca pada tahun lalu, jumlah kendaraan yang masuk ke DIY baik mobil, sepeda motor dan lainnya totalnya 4.773.282 kendaraan. Sedangkan untuk moda transportasi umum totalnya ada sebanyak 842.525 penumpang, dengan moda kereta api mendominasi sebesar 43,3%, lalu bus 29% dan pesawat 27,7%.

Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas pada Lebaran 2024 ini, Dishub DIY akan menyiapkan rambu darurat jalur alternatif. “Yang tidak berkepentingan tidak masuk kota kami arahkan jalur alternatif seperti libur Natal dan Tahun Baru lalu,” katanya.

BACA JUGA: Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik 8 April 2024 dengan Potensi Pergerakan 26,6 Juta Orang

Jalur alternatif disediakan baik dari pintu masuk timur maupun barat. “Dari barat misal dari YIA, bisa kami arahkan ke kanan menuju Bantul. Pemudik yang mau ke Magelang bisa diarahkan dari Sentolo [Kulonprogo] ke kiri, Klangon. Dari timur yang enggak mau lewat kota, bisa lewat JJLS, cuma memang belum nyambung,” ungkapnya.

Untuk rambu lalu lintas Dishub DIY masih menggunakan yang sudah ada, karena tidak ada pengadaan baru. “Kondisi infrastruktur yang ekstrim kita gunakan banner untuk beri peringatan ke pengguna, misal di bukit Bego agar hgunakan gigi rendah dan persiapkan kendaraan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement