Advertisement

Promo November

Terjaring Razia, Gepeng di Sleman Bakal Langsung Dipulangkan

Catur Dwi Janati
Jum'at, 22 Maret 2024 - 22:37 WIB
Maya Herawati
Terjaring Razia, Gepeng di Sleman Bakal Langsung Dipulangkan Pengemis - Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Selama Ramadan, jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) di Sleman melonjak. Dari razia yang digelar Dinas Sosial (Dinsos) Sleman, sebagian besar gepeng yang terjaring merupakan warga luar daerah, sehingga langsung dipulangkan ke daerah asal.

Kepala Dinsos Sleman, Mustadi mengatakan ada peningkatan jumlah pengemis di Sleman selama Ramadan ini. "Secara kasat mata jumlahnya meningkat. Contohnya yang beroperasi di sekitar Masjid Agung Sleman, saat ini semakin banyak," katanya saat ditemui, Jumat (22/3/2024).

Advertisement

Dalam razia yang digelar Satpol PP Sleman, gepeng yang tertangkap langsung dilimpahkan ke Dinsos. Selanjutnya, Dinsos langsung memulangkan gepeng ke daerah asal. “Gepeng yang berasal dari wilayah DIY sangat jarang,” katanya.

Jika yang terjaring merupakan warga Sleman, Dinsos langsung mencari solusi hingga tuntas. Misalnya gepeng yang tertangkap merupakan warga lansia, maka Dinsos akan mengirimnya ke balai rehabilitasi atau panti.

Sementara untuk gepeng dari luar DIY akan ditampung di Rumah Penampungan Sementara (RPS) sebelum dipulangkan ke daerah asal.

BACA JUGA: Menang Pilpres 2024, Sultan Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

"Gelandangan pengemis hasil jangkauan kalau itu memang meresahkan ketertiban masyarakat kan ranahnya Satpol PP. Kemudian nanti didata, dimasukkan di Dinsos, Dinsos tugasnya memulangkan," katanya.

Sebelumnya Kepala Satpol PP Sleman, Shavitri Nurmala Dewi menuturkan dalam rangka mengatasi persoalan anjal gepeng, Satpol PP melakukan patroli selama 24 jam. Tak terkecuali di bulan Ramadan. 

"Kami memang patroli, ada patroli selama 24 jam yang dilakukan Satpol PP. Ada pagi, siang sampai sore lalu malam, itu kan ada patroli terus menerus," ujarnya.

Menurut perempuan yang akrab disapa Evie tersebut, pergerakan anjal gepeng di bulan ramadan terbilang sporadis. Tidak hanya di masjid, para gepeng bisa mangkal di lokasi-lokasi yang jadi jujugan para dermawan memberikan sedekah, makanan gratis ataupun bantuan lainnya "Sporadis, kalau di masjid pasti," katanya.

Untuk itu Evie meminta masyarakat untuk menyalurkan segala bentuk bantuan kepada lembaga yang kompeten. Bila diberikan langsung ke anjal gepeng, dikhawatirkan Evie justru mendorong orang-orang untuk menggantungkan bantuan dari hal semacam ini. "Gunakan lembaga-lembaga yang sah, dia sudah punya jalur untuk menyalurkan sedekah, infak kepada yang membutuhkan," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029

News
| Jum'at, 22 November 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement