361 PPPK Dilantik, Guru Paling Banyak

Harianjogja.com, KULONPROGO—Sebanyak 361 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di lingkungan Pemkab Kulonprogo resmi dilantik, Selasa (26/3/2024). Pelantikan digelar untuk menjamin optimalisasi pelaksanaan tugas perangkat daerah dan pelayanan publik.

Ratusan PPPK yang dilantik bakal bertugas di berbagai sektor. Pada sektor kesehatan terdapat 47 orang yang dilantik sebagai tenaga kesehatan, kemudian di sektor pendidikan ada 243 orang yang dilantik menjadi guru, dan sebanyak 71 orang bakal bertugas di bagian fungsional teknis.

Selain melantik PPPK, Penjabat Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti juga melantik lima orang pegawai menjadi pengawas sekolah, dua pejabat fungsional, dan sembilan kepala sekolah.

Dalam sambutannya, Dwipanti berpesan kepada seluruh pejabat yang dilantik untuk membudayakan etos kerja yang baik, agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan nyaman. “Saya sungguh berharap bahwa setiap pejabat yang dilantik mampu menjalankan ketugasannya dengan penuh rasa tanggung jawab," katanya, Selasa.

BACA JUGA: Hadapi Sengketa Pemilu di MK, KPU Tunjuk Kuasa Hukum

Khusus PPPK yang diangkat menjadi guru, Dwipanti meminta agar mereka memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan diri. "Mengingat bahwa tenaga pendidik adalah sumber pengetahuan, di mana setiap siswa dapat menyerap ilmu darinya," katanya.

Peluang guru dalam mengembangkan dunia pendidikan, menurut Dwipanti, terbuka lebar dengan program yang ditawarkan Pemerintah Pusat. "Program sekolah penggerak, menjadi pengajar praktik bagi guru penggerak, kampus mengajar dan masih banyak lagi lainnya. Semua program tersebut bertujuan untuk menciptakan profil pelajar Pancasila," katanya.

Bidang Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kulonprogo mencatat ratusan PPPK yang dilantik itu merupakan formasi 2023. "Selain dilantik juga diberikan SK pengangkatan secara simbolis," ujar Kepala BKPP Kulonprogo, Sudarmanto.

Dia berharap PPPK yang dilantik dapat bekerja dengan optimal dan menyesuaikan diri secepat mungkin dengan lingkungan kerja. "Agar ada harmonisasi di tiap satuan kerja untuk memaksimalkan layanan yang ada," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News