Advertisement

Sambut Libur Lebaran 2024, Pakar: Optimalkan Kampung dan Desa Wisata di DIY

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 29 Maret 2024 - 05:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Sambut Libur Lebaran 2024, Pakar: Optimalkan Kampung dan Desa Wisata di DIY Suasana Jalan Malioboro saat long weekeng dipadati oleh wisatawan domestik dan mancanegara, Kamis (29/6 - 2023). Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada (UGM) Destha Titi Raharjana menekankan agar selama menyambut libur lebaran 2024 pemerintah mengoptimalkan potensi keberadaan kampung dan desa wisata di DIY.

Dia menekankan hal itu sebagai upaya menangkap peluang kunjungan wisata seiring tingginya jumlah pemudik yang diprediksi masuk Jogja pada Lebaran tahun ini. Di Kota Jogja, katanya, terdapat 25 kampung wisata yang bisa dioptimalisasi selama momentum libur dan cuti Lebaran 2024.

Advertisement

"Sangat potensial, karena kampung wisata ini bisa menciptakan suasana yang mungkin mereka (wisatawan) belum temukan," kata dia dalam diskusi bertajuk "Fenomena Mudik dan dampak bagi Sektor Pariwisata" di UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (28/3/2023).

BACA JUGA: Minum Ramuan Jahe Cocok saat Puasa dan Kala Hujan

Destha menyebut ada tiga kampung wisata yang dapat menjadi "role model" dari total 25 kampung wisata di Kota Jogja, yakni Kampung Wisata Prenggan, Kampung Wisata Purbayan, dan Kampung Wisata Rejowinangun yang seluruhnya berada di Kecamatan Kotagede.

Dia mencontohkan Kampung Wisata Rejowinganun mampu berjejaring dengan industri, salah satunya Gembira Loka Zoo.

"Gembira Loka Zoo mampu digandeng oleh (Kampung Wisata) Rejowinangun jadi paket wisata, sehingga wisatawan di Rejowinangun boleh masuk secara gratis," kata dia.

Melalui kemasan promosi serta penyediaan paket wisata yang tepat, dia meyakini kampung wisata bisa diandalkan untuk menahan pemudik sekaligus wisatawan sehingga lebih lama tinggal di Kota Gudeg.

Tidak kalah penting, menurut Destha, sumber daya manusia (SDM) yang mampu menyampaikan interpretasi terkait masing-masing kampung wisata juga diperlukan untuk mendorong wisatawan tinggal lebih lama.

Dengan memperpanjang lama tinggal, menurut Destha, diharapkan para wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di Kota Jogja.

"Pengembangannya pada wisata minat khusus yang tentunya menyasar 'small group' bukan mass tourism (kelompok besar) sehingga bisa diharapkan mampu membelanjakan uang lebih banyak," kata dia lagi.

Kementerian Perhubungan memperkirakan sebanyak 193,6 juta penduduk akan melakukan mudik Lebaran tahun ini, dengan 6 persen atau 11,7 juta di antaranya diprediksi bakal mengunjungi DIY.

BACA JUGA: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024

Bagi Destha, hal tersebut adalah peluang mengingat tradisi mudik mampu memberikan dampak berganda bagi perekonomian yang menjadi daerah tujuan mudik.

"Kegiatan mudik Lebaran bisa meningkatkan sektor pariwisata. Selain tujuannya pulang kembali ke kampung halaman, para pemudik yang berkesempatan melihat daya tarik wisata bisa menambah pendapatan masyarakat sekitar," kata dia pula.

Selain menambah pendapatan asli daerah lewat tiket masuk wisata dan parkir, menurut dia, arus mudik juga dapat meningkatkan belanja masyarakat dan konsumsi rumah tangga.

Oleh karena itu, pemerintah bersama penyedia jasa serta pelaku wisata perlu memastikan tumbuhnya ekosistem pariwisata yang nyaman bagi pengunjung dalam rangka mewujudkan destinasi wisata yang bertanggung jawab.

"Pelaku usaha jasa wisata harus mampu melayani secara proporsional, jangan sampai merusak citra wisata hanya karena menaikkan harga dengan alasan 'aji mumpung' atau memberikan layanan yang kurang baik," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BNPB: Gempa Garut Rusak 110 Rumah dan Berdampak pada 75 KK

News
| Minggu, 28 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement