Advertisement

Jelang Lebaran, Pemda DIY Klaim Harga Beras Mulai Turun di Pasaran

Yosef Leon
Jum'at, 29 Maret 2024 - 12:47 WIB
Ujang Hasanudin
Jelang Lebaran, Pemda DIY Klaim Harga Beras Mulai Turun di Pasaran Ilustrasi beras di pasar tradisional. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Pemda DIY memastikan stok kebutuhan pangan di lima kabupaten dan kota wilayahnya aman terkendali menjelang Lebaran. Itu diketahui setelah melakukan pemantauan di pasar tradisional dan gerai ritel modern beberapa hari menjelang Lebaran untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan. 

Namun demikian, pada beberapa komoditas terdapat kenaikan harga lantaran permintaan yang cukup tinggi. Sementara beberapa komoditas lainnya juga ada yang terpantau mengalami penurunan lantaran stok yang tersedia dalam jumlah cukup. Pemda DIY pun meminta kepada warga setempat untuk membeli kebutuhan pangan Lebaran secukupnya saja. 

Advertisement

Kepala Biro Administasi Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati menjelaskan, hasil pemantauan TPID secara umum pasokan tersedia dan dapat mencukupi kebutuhan pada Ramadan hingga Idulfitri nanti. Di sisi lain juga telah terjadi penurunan harga beras di semua wilayah DIY. Panen raya menjadi salah satu penyebab turunnya harga beras itu. 

“Saat ini ada fenomena turunnya harga aneka cabai yang biasanya naik pada masa Ramadan. Cabai yang tiap Ramadan mengalami kenaikan harga, saat ini juga turun drastis hingga di bawah Rp50.000,” kata Yuna, Jumat (29/3/2024). 

Distribusi pasokan dari distributor ataupun supplier pun tercukupi sehingga dipastikan adanya keamanan pasokan. Namun, memang terjadi sedikit kenaikan harga di pasaran tetapi tidak signifikan. Perbedaan harga antar wilayah kabupaten kota pun juga terbilang sangat tipis. Sampai saat ini volume permintaan masih stabil pada tingkat distributor.

Yuna menambahkan, stok beras terbilang melimpah. Di Bantul saja, perhari bisa menghasilkan 150 ton, padahal belum puncak panen raya. Ketika panen raya, Bantul mampu menghasilkan 500 ton perhari. Harga jual sudah mengalami penurunan signifikan pada beras medium yaitu Rp12.000 per kg dan beras premium pada harga Rp14.500 per kg. Sleman pun demikian, stok beras meningkat, dan harga juga turun.

BACA JUGA: Lembaga Konsumen Yogyakarta Berikan 7 Rekomendasi soal Mahalnya Harga Beras

Di kota Yogyakarta, stok semua komoditas tercukupi. Mayoritas harga komoditas stabil. Terjadi sedikit kenaikan harga pada daging ayam, menjadi Rp38.000 per kg. Sementara telur Rp30.500 per kg. Aneka komoditas cabai mengalami penurunan harga hingga di bawah Rp50.000. Di Kulonprogo, harga bawang merah turun menjadi Rp34.000 per kg. Minyak goreng premium turun menjadi Rp18.000 per liter dan Minyakkita menjadi Rp15.000 per liter. Namun untuk Gunungkidul, meskipun beras turun harga tapi cabai sedikit naik di harga Rp40.000 per kg. 

“Masyarakat diharapkan selalu belanja mengutamakan kebutuhan bukan keinginan. Bijak dan hemat, selalu menjaga ekspektasi dan selalu menjaga rasionalitas dalam berkonsumsi,” kata Yuna.

Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan, agar stok dan harga tetap stabil, masyarakat diminta untuk tetap bijak berbelanja. Tidak dipungkiri, pasti akan ada kenaikan pada permintaan barang yang mengakibatkan kenaikan harga. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa memilih dan memilah konsumsi belanja, sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.

“Kalau dari pantauan lapangan kemarin stabil semua, bahkan ada komoditi pangan yaitu beras yang turun harga. Cabai juga begitu. Tapi para pedagang menyampaikan, biasanya ada kenaikan permintaan dan sedikit kenaikan harga pada H-1 minggu lebaran. Maka, perlu ada sikap bijak berbelanja,” katanya.  

Guna mengantisipasi harga yang ikut terderek naik, Beny mengatakan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY mengupayakan pasokan tetap terjaga. Pasokan ini selain meliputi bahan pangan yang beberapa berasal dari luar daerah, juga termasuk non pangan seperti BBM yang didukung penuh oleh Pertamina. Selain itu, selama Ramadan 2024 TPID DIY juga memastikan masyarakat mampu menjangkau bahan pokok. Pihaknya telah menggelar sebanyak 158 kali operasi pasar di DIY yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

“Saat ini pasokan cukup, distribusinya lancar. Walau jelang lebaran permintaan meningkat tetapi ekspektasi kita pada lebaran normal. Supaya apa? Supaya tidak mempengaruhi kenaikan harga yang sangat signifikan,” pungkas Beny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021

News
| Minggu, 28 April 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement