Advertisement

Promo November

Usai Putusan MK, Haedar Nashir Puji Sikap Kenegarawanan Paslon AMIN dan GAMA

Catur Dwi Janati
Selasa, 23 April 2024 - 19:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Usai Putusan MK, Haedar Nashir Puji Sikap Kenegarawanan Paslon AMIN dan GAMA Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir ditemui pada Selasa (23/4/2024). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan tanggapanya terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan sengketa hasil Pilpres 2024.

Haedar mengatakan, Muhammadiyah sebagai komponen bangsa yang bergerak di bidang pencerdasan, pencerahan dan keagamaan menghargai sikap kenegararawan keempat tokoh Capres dan Cawapres. Dalam konteks ini sikap kenegararawan dari Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.

BACA JUGA: Prabowo Subianto: Terima Kasih MK!

Advertisement

"Pak Anies-Muhaimin dan Pak Ganjar-Mahfud kan sudah menyampaikan pernyataan menerima hasil MK, sekaligus juga memberikan catatan-catatan kritis yang menunjukkan di satu pihak sikap kenegarawanan yang konstitusional," kata Haedar ditemui pada Selasa (23/4/2024) di Kampus Fisipol UGM.

Catatan atau pemikiran kritis yang diberikan keempat tokoh usai putusan MK ini yang disinggung Haedar. Seperti catatan tentang masa depan konstitusi yang disebut masih punya harapan karena ada di dissenting opinion. 

"Pak Anies juga sebagaimana Pak Ganjar dan Pak Mahfud memberi catatan kritis tentang masa depan konstitusi kita yang masih punya harapan karena ada di dissenting opinion. Tapi lebih dari itu bahwa membangun bangsa dan negara, yang baik disambung, yang harus dilakukan perubahan-perubahan ini mendapatkan proses rekonstruksi ke depan," ungkapnya. 

Lebih lanjut Haedar menambahkan sebagai komponen bangsa harus belajar dari pengalaman-pengalaman yang lalu. Bahwa demokrasi, Pemilu dan membangun sistem hukum disebut Haedar memerlukan komitmen yang tinggi dari seluruh pihak dan institusi. 

"Agar pasca reformasi ini kita jujur membangun tiga komponen penting berbangsa dan bernegara tadi, tentang usaha membawa Indonesia lebih baik," tegasnya. 

Di sisi lain, Haedar juga berpendapat bila semua penyelenggara negara di eksekutif yudikatif dan legislatif maupun institusi lainnya agar terbuka pada proses perubahan, kritik, juga proses perbaikan. Pasalnya ia menilai bangya yang tengah berkembang ke arah kemajuan pasti harus mengoreksi kelemahan dan kekurangannya.

"Sebuah bangsa yang sedang menuju pada kemajuan memang meniscayakan kita mengoreksi kelemahan dan kekurangan. Tidak boleh lagi ada pikiran-pikiran yang status quo yang kemudian bangsa ini mengalami stagnanasi," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement