Advertisement
Mempercepat Penanganan, Pemkab Kulonprogo Bikin Rembug Stunting
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Mempercepat penurunan kasus stunting terintegrasi, Pemkab Kulonprogo membentuk komitmen masyarakat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kulonprogo Jazil Ambar Was’an, mengatakan stunting menjadi sebuah persoalan atau permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan, kematian, dan daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan, perkembangan otak sub optimal pada balita, sehingga perkembangan motorik terhambat dan juga pertumbuhan mentalnya.
Advertisement
"Rembug stunting untuk menanggapi persoalan stunting yang saat ini menjadi salah satu masalah terbesar pada balita di Indonesia, dan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo," kata Jazil Ambar Was’an, Rabu (24/4/2024).
Ia mengatakan stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat kurangnya cakupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai dengan usia 24 bulan. Tentunya dampak stunting tidak hanya kepada individu yang mengalami, tetapi juga meluas ke roda perekonomian serta pembangunan bangsa.
Ia berharap rembug stunting ini dapat membangun komitmen publik dalam kegiatan percepatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kulonprogo. Kemudian, rembug stunting diharapkan menguatkan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kulonprogo.
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
"Kami berharap rembug stunting dapat menguatkan intervensi spesifik dan sensitif dalam percepatan penurunan stunting," kata Jazil.
Penjabat Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan berdasarkan data prevalensi stunting di Kabupaten Kulonprogo pada 2021 sebesar 10,35% atau 2.119 kasus, turun menjadi 9,94% atau 2.057 kasus pada 2022.
Ni Made Dwipanti mengharapkan metodologi sampling stunting dan penanggulangan kenaikan angka kasus stunting dapat menjadi fokus utama pada pembahasan rembug stunting.
“Harapan kami dua masalah besar di Kulonprogo, yakni kemiskinan dan stunting bisa benar-benar teratasi dengan metodologi yang tepat," katanya.
Menurut dia, persoalan stunting adalah persoalan bersama. Sebab berdasarkan penelitian, persoalan stunting ada di semua tingkat pendapatan masyarakat.
"Masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan semata, namun juga ketidaktahuan memilih sumber pangan yang baik, pengolahannya yang benar, dan penyajiannya yang juga benar," kata Ni Made Dwipanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Sabtu 4 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Akhir Pekan Ini, Sabtu 4 Mei 2024, Cek di Sini
- Tarif dan Jadwal Keberangkatan Bus Damri Jogja-Bandara YIA, Sabtu 4 Mei 2024
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 4 Mei 2024, Rencana Sultan Bentuk Dinas Baru hingga Kinerja Buruk Anggota Panwascam
- Hore! PT KCI Buka Peluang KRL Jogja-Solo Bisa Sampai Madiun
Advertisement
Advertisement