Advertisement

Mempercepat Penanganan, Pemkab Kulonprogo Bikin Rembug Stunting

Newswire
Kamis, 25 April 2024 - 09:27 WIB
Maya Herawati
Mempercepat Penanganan, Pemkab Kulonprogo Bikin Rembug Stunting Ilustrasi anak/anak mengukur tinggi badan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Mempercepat penurunan kasus stunting terintegrasi, Pemkab Kulonprogo membentuk komitmen masyarakat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kulonprogo Jazil Ambar Was’an, mengatakan stunting menjadi sebuah persoalan atau permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan, kematian, dan daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan, perkembangan otak sub optimal pada balita, sehingga perkembangan motorik terhambat dan juga pertumbuhan mentalnya.

Advertisement

"Rembug stunting untuk menanggapi persoalan stunting yang saat ini menjadi salah satu masalah terbesar pada balita di Indonesia, dan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo," kata Jazil Ambar Was’an, Rabu (24/4/2024).

Ia mengatakan stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat kurangnya cakupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai dengan usia 24 bulan. Tentunya dampak stunting tidak hanya kepada individu yang mengalami, tetapi juga meluas ke roda perekonomian serta pembangunan bangsa.

Ia berharap rembug stunting ini dapat membangun komitmen publik dalam kegiatan percepatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kulonprogo. Kemudian, rembug stunting diharapkan menguatkan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kulonprogo.

BACA JUGA: Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya

"Kami berharap rembug stunting dapat menguatkan intervensi spesifik dan sensitif dalam percepatan penurunan stunting," kata Jazil.

Penjabat Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan berdasarkan data prevalensi stunting di Kabupaten Kulonprogo pada 2021 sebesar 10,35% atau 2.119 kasus, turun menjadi 9,94% atau 2.057 kasus pada 2022.

Ni Made Dwipanti mengharapkan metodologi sampling stunting dan penanggulangan kenaikan angka kasus stunting dapat menjadi fokus utama pada pembahasan rembug stunting.

“Harapan kami dua masalah besar di Kulonprogo, yakni kemiskinan dan stunting bisa benar-benar teratasi dengan metodologi yang tepat," katanya.

Menurut dia, persoalan stunting adalah persoalan bersama. Sebab berdasarkan penelitian, persoalan stunting ada di semua tingkat pendapatan masyarakat.

"Masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan semata, namun juga ketidaktahuan memilih sumber pangan yang baik, pengolahannya yang benar, dan penyajiannya yang juga benar," kata Ni Made Dwipanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement