Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia Lantaran Darah Tinggi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Mantan Bupati Bantul, Suharsono meninggal dunia pada Minggu (5/5/2024) pukul 22.00 WIB di RS Bethesda Yogyakarta. Bupati Bantul periode 2016—2021 itu meninggal pada usia ke 67 tahun.
Istri Suharsono, Ema Kusmawati Suharsono menyampaikan Suharsono meninggal karena tekanan darah tinggi.
Advertisement
Karangan bunga di rumah duka (stefani)
BACA JUGA: Kabar Duka, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia
"Pak Suharsono sakit karena tensi tinggi, lalu ada pendarahan di kepala, ini yang membuat Pak Suharsono tidak sadarkan diri sampai meninggal," katanya saat ditemui di rumah duka, Demangan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Senin (6/5/2024).
Menurut dia, Suharsono telah tidak sadarkan diri pada tiga minggu lalu. Dia pun mengaku tidak memiliki firasat apapun saat Suharsono akan meninggal. Saat itu, setelah Suharsono sarapan, Suharsono meminta untuk berjemur. Setelah itu, Suharsono tidak sadarkan diri.
"Saat itu Pak Suharsono meminta berjemur karena sudah tidak berjemur karena tidak ada panas. Saat berjemur itu, Bapak [Suharsono] langsung diam kena serangan itu [darah tinggi]. [Sudarsono] Tidak mau ngendika [berbicara] apa pun, ditanya juga diam. Lalu kita bawa ke Rumah Sakit [Panembahan Senopati]. Sampai masuk ruang operasi dan sampai meninggal tidak sadarkan diri," katanya.
Pihak keluarga telah membawa Suharsono ke RS Panembahan Senopati. Suharsono menjalani rawat inap semalam disana lalu dirujuk ke RS Bethesda. Disana, Suharsono pun telah menjalani operasi, kemudian dirawat di ICU RS Bethesda sekitar tiga minggu.
Pelayat berdatangan ke rumah duka. (Stefani)
"Ini mungkin yang terbaik untuk Pak Suharsono karena sudah terlalu lama gerah [sakit]. Saya tahu Pak Suharsono juga merasa sakit, mudah-mudahan ini yang terbaik buat Pak Suharsono karena sudah tidak merasakan sakit. Kami sekeluarga mengikhlaskan kepergian Pak Suharsono," katanya.
BACA JUGA: Gagal Pertahankan Kursi Bupati Bantul, Suharsono Ingin Maju ke Senayan
Dia mengingat sosok Suharsono semasa hidup sebagai sosok yang periang, penyayang, tegas, pekerja keras dan berprinsip. "Dia temannya banyak, mungkin banyak yang merasa kehilangan dengan kepergian Pak Suharsono," katanya.
Menurutnya Suharsono selama ini tidak banyak berkata-kata kepada keluarga, menurutnya Suharsono sosok yang lebih banyak bertindak daripada berucap.
Dia menuturkan sebelumnya Suharsono memiliki riwayat penyakit gagal ginjal. Suharsono pun telah menjalani cuci darah dua kali seminggu. Suharsono pun telah menjalani cuci darah sejak 1,5 tahun lalu. Suharsono pun memiliki riwayat penyakit diabetes.
Jenazah Suharsono akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Jetis, Bantul pada Senin (6/5/2034) pukul 14.00 WIB.
Dia meninggalkan seorang Istri bernama Ema Kusmawati Suharsono, dua putra bernama Angga Harya Kusuma, dan Rama Harya Kusuma, serta seorang menantu bernama Irmadela Anjani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement