Advertisement
Ini 4 Kunci Keberhasilan Pemkab Sleman Atasi Masalah Kemiskinan dan Stunting
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten Sleman mendapatkan anugerah Program Ekonomi Terpuji dalam kategori Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting dalam ajang detikjateng-jogja Awards 2024.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran serta Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa sekaligus sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman.
Advertisement
Danang juga menjadi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman. Dia mengaku berhasil menciptakan strategi empat program khusus dalam penanggulan kemiskinan di Sleman.
BACA JUGA: Selain Pencegahan Stunting, Peningkatan Kualitas Lansia Kunci Capai Indonesia Emas
Pertama, melalui program Sleman Pintar, program beasiswa yang diberikan kepada anak keluarga miskin yang bekerjasama dengan Universitas AMIKOM Jogja dan Universitas 'Aisyiyah Jogja. "Kedua, melakukan pendampingan, pelatihan, dan penguatan modal terhadap UMKM yang masuk dalam kategori rentan miskin dan miskin," kata Danang, Selasa (7/5/2024).
Selain kedua hal tersebut, sambungnya, Pemkab juga menggalakkan jaminan sosial berupa jaminan pendidikan dan jaminan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Sleman dengan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) di Dinas Sosial.
"Terakhir atau yang keempat, memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada lansia dan disabilitas," ujar Danang.
Strategi tersebut, menurut Danang dirumuskan setelah dirinya aktif turun di masyarakat untuk menerima masukan-masukan untuk penanggulangan kemiskinan. Sebelum merumuskan program khusus tersebut, katanya, Pemkab bersama Sekretariat Pemberdayaan Masyarakat (SepedaMas) aktif turun langsung di setiap Kapanewon untuk menerima masukan kemudian kita ramu menjadi strategi pananggulangan kemiskinan.
"Jadi keberhasilan tersebut berkat semuanya terlibat memikirkan masalah kemiskinan," ujar Danang.
Diketahui angka kemiskinan di Sleman mengalami penurunan yang tercatat pada tahun 2022 sebesar 7,74% turun menjadi 7,52% di tahun 2023. Selanjutnya angka stunting di Kabupaten Sleman juga mengalami penurunan. Pada 2021 angka stunting 16%, di tahun 2022 turun menjadi 15%, dan pada tahun 2023 turun 2,6% menjadi 12,40%.
Menurut Danang keberhasilan tersebut didasari dengan suksesnya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menjalankan 8 aksi konvergensi penanggulangan stunting.
"Tentunya 8 aksi konvergensi penanggulangan stunting ini membutuhkan dukungan semua kalangan baik pada OPD terkait, TPPS di masing-masing Kapanewon dan Kalurahan, serta masyarakat luas. Tanpa dukungan dari semua tentu tidak akan jalan," tutup Danang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Singapura Menghadapi Gelombang Baru Covid-19, Kasus Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Perahu Nelayan di Gunungkidul Hilang Kontak sejak Jumat, hingga Sabtu Malam Belum Diketahui Keberadaannya
- Museum Berpotensi Besar Untuk Pendidikan dan Penelitian
- Jelang Purna Tugas, Kaper BKKBN DIY Paparkan 7 Quick Wins Penurunan Stunting di DPRD
- Prevalensi Stunting di Bantul Masih Tinggi, Dinkes Bantul Siapkan Kebijakan Ini
Advertisement
Advertisement