Advertisement

Pariwisata Berkelanjutan Bisa Berkontribusi Kurangi Sampah

Sunartono
Rabu, 08 Mei 2024 - 00:57 WIB
Sunartono
Pariwisata Berkelanjutan Bisa Berkontribusi Kurangi Sampah Sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan saat ini sedang banyak digaungkan. Konsep berwisata dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya dengan meminimalkan timbunan sampah di lokasi wisata. Konsep pariwisata ini menjadi salah satu bahasan dalam Global Toursim Science and Vocational Education yang digelar di Stipram Jogja, Senin (6/5/2024). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan saat ini sedang banyak digaungkan. Konsep berwisata dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya dengan meminimalkan timbunan sampah di lokasi wisata.

Konsep pariwisata ini menjadi salah satu bahasan dalam Global Toursim Science and Vocational Education yang digelar di Stipram Jogja, Senin (6/5/2024). Konferensi internasional ini sebenarnya secara umum membahas tentang pariwisata sebagai sebuah ilmu tanpa harus ditopang ilmu lain. Meski demikian dalam berbagai paparan berkembang ke berbagai konsep pariwisata, salah satunya sustainable tourism.

Advertisement

"Materinya berkembang, termasuk bagaimana mensikapi masalah sampah, bagaimana menyiapkan pariwisata sustainable. Dimulai dari bisnis, harus berfikir untuk masa depan, di bidang SDM harus bisa diarahkan makin baik, siap memberikan layanan. Dari sisi lingkungan sosial dan alam menjadi seimbang," kata Mahasiswa Program Doktor Stipram Jogja Pranoto.

BACA JUGA : Desa Terindah di Sleman Menjadi Percontohan hingga Dunia Internasional

Ia mengatakan semakin banyak wisatawan yang datang tentu akan berkontribusi terhadap volume sampah, bahkan setiap seorang wisatawan diperkirakan menghasilkan 0,8 kilogram sampah. Oleh karenitu pariwisata berkelanjutan memang perlu digalakkan, sehingga ada keseimbangan antara industri pariwisata dengan alam tetap terjaga.

"Harus ada mitigasi terhadap jenis sampah, harus ada infrastruktur TPS3R yang dikembangkan destinasi wisata dan harus dimanfaatkan dengan maksimal. Kita harapkan TPS3R ini bisa mengolah sampah dari hasil wisatawan," ujarnya.

Selain itu, dibutuhkan komitmen pelaku pariwisata melakukan edukasi terhadap wisatawan yang datang. Misalnya sebaiknya wisatawan jangan menggunakan hal-hal yang banyak menghasilkan sampah mulai dari kemasan makanan atau kuliner di destinasi.

"Mempersiapkan arahan wacana untuk sadar wisata kepada calon wisatawan. Ada nilai dari sisi orang agar mau mengurangi bahan yang menimbulkan sampah. Indonesia memang tidak bisa sebersih Singapura karena di sini banyak aturan tetapi tidak diterapkan," ucapnya.

Konferensi itu dibuka oleh Menparekraf Sandiaga Uno melalui daring serta sejumlah pembiacara dari beberapa negara. Diikuti sedikitnya 200 peserta serta 15 orang pemakalah dengan jumlah total artikel 34 paper. Harapannya memberikan penguatan bahwa pariwisata bisa berdiri menjadi sebuah ilmu. Karena pariwisata belum bisa ditasbihkan menjadi ilmu karena menggandeng keilmuan bidang lain.

BACA JUGA : Tolak Jadi Tempat Pembuangan Sampah TPA Piyungan, Warga Karanggeneng Pasang Sejumlah Spanduk

"Di luar negeri pariwisata sudah menjadi ilmu mandiri, bahkan sebenarnya pariwisata ini menjadi sumber dari segala ilmu karena muaranya di pariwisata. Kami berusaha mendorong itu," kata Ketua Stipram Jogja Suhendroyono.

Ia mencontohkan dari pemaparan narasumber asal Thailand bahwa saat ini di sebagian perguruan tinggi sudah memiliki kurikulum atau jurusan pariwisata dalam beberapa tahun terakhir. "Sehingga ilmu pariwisata bisa berkembang pesat dan mendukung destinasi yang ada," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kini Sertifikat dan Notifikasi Imunisasi Dapat Diakses secara Digital

News
| Senin, 20 Mei 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement