Advertisement

Rekomendasi UNESCO, Pemda DIY Susun Manajemen Bencana di Sumbu Filosofi

Yosef Leon
Jum'at, 10 Mei 2024 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Rekomendasi UNESCO, Pemda DIY Susun Manajemen Bencana di Sumbu Filosofi Miniatur Sumbu Filosofi di selatan Tugu Golong Gilig atau Tugu Pal Putih, Jogja, Selasa (21/1/2023). - Harian Jogja/Budi Cahyana

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mulai menyosialisasikan penyusunan Disaster Risk Management Plan (DRMP) atau rencana manajemen risiko kebencanaan di kawasan Sumbu Filosofi. Hal ini adalah salah satu rekomendasi dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO).

Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono mengatakan, penyusunan DRMP dilakukan untuk menjaga dan melindungi warisan dunia kawasan Sumbu Filosofi dari risiko bencana alam. Letaknya di wilayah yang rawan bencana menuntut pemerintah untuk bertindak cepat dan bijaksana dalam melindungi kawasan itu.

Advertisement

"Pengakuan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia adalah cerminan betapa berharganya warisan budaya yang dimiliki yang terangkum dalam 144 atribut warisan budaya yang saling terhubung, mulai dari upacara, hingga festival dan kesenian," kata Beny, Jumat (10/5/2024).

Beny menyampaikan, BPDB DIY telah menyelesaikan kajian mitigasi bencana bangunan cagar budaya. Sementara BPKSF Disbud DIY merampungkan kajian risiko bencana di kawasan Sumbu Filosofi. Hal yang sama juga dilakukan Direktorat Perlindungan Kebudayaan dengan mengadakan lokakarya tentang pengurangan risiko bencana untuk cagar budaya.

"Mari menjadikan kawasan Sumbu Filosofi ini sebagai tempat yang aman dan tahan terhadap risiko bencana, demi masa depan yang lebih cerah bagi generasi yang akan datang," ungkapnya.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Manggar Sari menyampaikan, provinsi DIY secara umum dan kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Baik bencana yang disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia.

BACA JUGA: Desentralisasi Sampah, Pemda DIY: Hanya 11 Kalurahan yang Siap Kelola Mandiri

Menurutnya, Komite Warisan Dunia sebagai perwakilan komunitas internasional memberi perhatian khusus terhadap risiko bencana di kawasan Sumbu Filosofi Jogja. Hal ini tertuang dalam salah satu isi keputusan yang menyertai inskripsi Sumbu Filosofi Jogja, yaitu meminta Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan penyusunan rencana pengelolaan risiko bencana Sumbu Filosofi, termasuk menyiapkan berbagai pelatihan terkait kesiapsiagaan bencana.

"Salah satu upaya yang kami upayakan adalah penyelenggaraan cagar budaya tangguh bencana dan disinergikan ke dalam perencanaan dan pengelolaan cagar budaya pada semua tingkat pemerintahan," jelasnya.

Manggar menambahkan dibutuhkan pedoman umum yang akan menjadi acuan pelaksanaan budaya tangguh itu. Pemerintah nantinya diarahkan untuk menerapkan cagar budaya yang tanggap menghadapi bencana mulai dari tahap pra-bencana, keadaan darurat maupun pasca-bencana.

"Semoga rencana pengelolaan risiko bencana pada kawasan Sumbu Filosofi Jogja yang sedang disusun ini kelak akan menjadi acuan bagi semua pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan cagar budaya tangguh bencana sesuai dengan kewenangannya," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kini Sertifikat dan Notifikasi Imunisasi Dapat Diakses secara Digital

News
| Senin, 20 Mei 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement