Advertisement

Dispar Klaim Larangan Studi Tour Tak Berpengaruh ke Kunjungan Wisata di Sleman

David Kurniawan
Selasa, 28 Mei 2024 - 11:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Dispar Klaim Larangan Studi Tour Tak Berpengaruh ke Kunjungan Wisata di Sleman Foto terjadinya guguran kubah lava dari Kaliadem, Sabtu (29/12/2018). - Ist/ Gitsayanto via Twitter BPPTKG

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kunjungan wisata di Sleman tidak terpengaruh dengan adanya larangan atau pembatasan studi tour di sejumlah daerah. Pasalnya, kunjungan wisatawan ke destinasi tetap berjalan seperti biasanya.

“Hingga saat ini tidak berpengaruh dan kunjungan wisata tetap lancar,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Ishadi Zahid, Selasa (28/5/2024).

Advertisement

Klaim ini bisa terlihat dari tingkat kunjungan wisata yang tetap stabil. Di sisi lain, juga tidak ada keluhan dari asosiasi yang bergerak di sektor kepariwisataan. “Intinya masih berjalan dengan baik dan kunjungan wisata yang melibatkan pelajar juga masih banyak,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pilkada Sleman, Anggota DPR RI Sukamto Ikut Berebut Rekomendasi di PDI Perjuangan

Ishadi berpendapat, adanya larangan pelaksanaan studi tour karena adanya kecelakaan yang melibatkan rombongan wisata pelajar bukan Solusi yang pas. Menurut dia, kecelakaan terjadi karena menyangkut moda transportasi yang dipergunakan, sehingga saat terjadi kecelakaan seharusnya yang diperketaat berkaitan dengan armadanya.

“Yang diperketat harusnya berkaitan dengan izin, kelayakan moda transportasinya dipastikan benar-benar layak. Selain itu, juga memastikan pengemudinya benar-benar ahli dan bukan orang sembarangan,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Ketua PHRI Sleman, Andu Pakarti. Menurut dia, kunjungan wisasta ke Sleman tetap berjalan dengan baik.

Ia mencontohkan pada saat libur Panjang bertepatan dengan perayaan waisak, tingkat okupansi hotel bisa mencapai 90% dengan rata lama tamu menginap 3 malam. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan liburan sebelumnya bersamaan dengan peringatan kenaikan Isa Almasih yang hanya mencapai 85%.

Menurut dia, peningkatan okupansi dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya karena kunjungan wisata yang dilakukan oleh anak sekolah.

Selain itu, juga ada beberapa even besar seperti #WaisakDiBorobudur Jawa Tengah dan Pekan Hari Jadi Sleman ke-108 hingga Pemberangkatan jemaah Haji melalui bandara International NYIA. “Mudah-mudahan sektor wisata di Sleman dapat terus tumbuh dengan baik,” katanya.

Pengelola Wisata Tebing Breksi di Kalurahan Sambirejo, Prambanan, Kholiq Widiyanto mengatakan, libur Panjang yang berbarengan dengan perayaan waisak mendongkrak kunjungan wisata di area bekas penambangan ini. Ia mencatat di hari-hari biasa, kunjungan hanya di kisaran 1.000 orang per harinya.

“Naik lebih dar 200% dibandingkan hari biasa. Bahkan saat Sabtu [25/5/2024] kunjungannya bisa tembus 3.287 orang,” katanya.

Menurut dia, kunjungan masih didominasi oleh rombongan pelajar. Meski demikian, ia tidak menampik ada kunjungan yang berasal dari Perusahaan atau wisata bareng yang dilakukan oleh keluarga maupun komunitas di desa.

“Kami bersyukur karena kunjungan di Breksi tetap ramai, khususnya dari rombongan anak sekolah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gempur Rokok Ilegal

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dubes Turki untuk PBB Prihatin Atas Anak Jadi Korban Konflik Bersenjata

News
| Jum'at, 28 Juni 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik

Wisata
| Minggu, 23 Juni 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement