Advertisement

Promo November

ADiTV Jogja, Televisi Milik Komunitas Muhammadiyah Tutup Setelah 15 Tahun Mengudara, Berikut Sejarahnya

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 01 Juni 2024 - 17:27 WIB
Abdul Hamied Razak
ADiTV Jogja, Televisi Milik Komunitas Muhammadiyah Tutup Setelah 15 Tahun Mengudara, Berikut Sejarahnya Tangkapan layar detik/detik ADiTV, televisi milik komunitas Muhammadiyah ini resmi berhenti beroperasi terhitung 31 Mei 2024 pukul 20.15 WIB. Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—ADiTV, televisi milik komunitas Muhammadiyah ini resmi berhenti beroperasi terhitung 31 Mei 2024 pukul 20.15 WIB. Salah satu televisi di Jogja yang bermarkas di Jl. Raya Tajem Km 3 Sleman, Yogyakarta ini akhirnya pamit setelah on air perdana sejak 18 Juli 2009 silam.

Dihimpun dari berbagai sumber, sesuai sejarahnya, ADiTV adalah sebuah stasiun televisi lokal di Jogja dengan siaran bernuansa Islam. Stasiun televisi yang dimiliki oleh Muhammadiyah ini awalnya sebagai televisi komunitas yang dimiliki oleh Universitas Ahmad Dahlan, namun seiring perkembangan dimiliki oleh Muhammadiyah menjadi televisi lokal di Jogja.

Advertisement

BACA JUGA: Respons Penghentian Operasional ADITV, PWI Sleman: Perhatikan Hak-hak Karyawan

ADiTV diluncurkan bertepatan dengan pelaksanaan Muktammar Muhammadiyah 2009. ADiTV sendiri didirikan sebagai hasil amanat Muktammar Muhammadiyah pada tahun 1995. Alasan Jogja dipilih sebagai basis ADiTV karena kota ini memiliki tempat yang istimewa. Salah satunya tempat lahirnya Muhammadiyah dan pernah menjadi ibukota NKRI. Tidak hanya itu, Jogja juga terkenal dengan atmosfer pendidikan dan budayanya menjadi salah satu alasan televisi diyakini dapat terus berkembang.

Keterlibatan Amien Rais

Proses pendirian ADiTV tidak terlepas dari peran serta Amien Rais, saat menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah. Amien Rais (AR) bahkan didaulat sebagai Komisaris Utama ADiTV beserta tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya saat itu. Seperti Komisaris Sutrisno Bachir (Ketua Umum DPP PAN), Muchlas Abror (Ketua PP Muhammadiyah), Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Bambang Setiaji, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Khoiruddin Bashrori.

Dalam perjalannya, ADiTV dikelola oleh PT Arah Dunia Televisi. Persiapan pendirian AD iTV didukung dengan modal awal hampir Rp 20 miliar. Sejak awal didirikan, ADiTV mengambil format siaran yang berbeda dengan kebanyakan media televisi. Program-program yang disajikan ADiTV kental dengan informasi, edukasi dan budaya lokal. Ketiganya disajikan dalam bentuk hiburan yang agar mampu menjangkau pemirsa dari segala usia.

Terkait izin operasionalnya, ADiTV mengantongi no izin prinsip siaran 96/KEP/M.KOMINFO/3/2009. Stasiun televisi ini sebelumnya merupakan anggota jaringan City TV Network. ADiTV dikenal masyarakat sebagai televisi lokal swasta yang bersiaran di kanal 44 UHF dengan berbagai program siaran yang menghibur dan mendidik.

ADiTV terus berkembang. Salah satu anak usahanya didirikan, yakni portal berita Lensa44.com. Portal berita yang berdiri sejak 1 februari 2021, merupakan divisi usaha dari Media ADiTV yang bergerak di bidang pemberitaan media online di Jogja.

Sebagai media online baru, lensa44 menghadirkan beberapa menu pemberitaan, yakni lensa terkini atau berita aktual, lensa jogja yang diambilkan dari siaran berita lensa44 ADiTV, lensa mancanegara, lensa kuliner, lensa wisata dan teleskop sebagai rubrik.

Lensa44.com memiliki beragam konten berita mulai dari Jogja, Nasional hingga Mancanegara. Sebagai media online yang berbasis di Jogja, kami ingin mengangkat potensi wisata dan kuliner di Yogyakarta yang menjadi icon sebagai kota pariwisata Indonesia.

Lensa44.com merupakan awal bisnis online pertama PT.Arah Dunia Televisi. Selain itu, ADiTV juga mendidikan ADiTV Creative Hub sebagai pengembangan bisnis pada Februari 2022. Unit bisnis baru ini diresmikan langsung oleh AR.

Amien meyakini ADiTV Creative Hub bisa memegang kunci kesuksesan apabila dikelola dengan baik dan bisa menjadi sumber informasi yang baik bagi generasi muda.

Terkait tutupnya ADiTV, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sleman mengaku prihatin atas berhentinya operasional ADITV per 1 Juni 2024. Selain itu, PWI juga menyatakan simpatinya atas nasib wartawan dan karyawan di dalamnya.

Ketua PWI Sleman Wisnu Wardhana mengatakan keputusan tersebut tentu membawa dampak yang signifikan, terutama bagi para karyawan dan wartawan yang selama ini telah berdedikasi dalam menjalankan tugas jurnalistik dan menginformasikannya kepada masyarakat.

"Penghentian operasional ADITV merupakan kehilangan besar bagi dunia media di Yogyakarta, khususnya bagi masyarakat yang telah setia mengikuti program-program yang disajikan ADITV," katanya, Sabtu (1/6/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset

News
| Jum'at, 22 November 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement