Puluhan Perajin Batik di DIY Mulai Disertifikasi, Ini Manfaatnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 50 pelaku ekonomi kreatif batik atau perajin batik di wilayah DIY menjalani proses uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi profesi melalui berbagai tahapan yang digelar sejak Senin (10/6/2024). Pelaksanaan uji kompetensi bagi para pelaku ekraf batik di Lembaga Sertifikasi Profesi Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta ini merupakan salah satu cara untuk mengukur kemampuan teknis dan kompetensi para praktisi di bidang tersebut.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata DIY Iwan Permana menjelaskan sertifikasi bertujuan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kondusif, khususnya profesi batik di DIY. Sekaligus meningkatkan profesionalitas dan daya saing para perajin batik dalam menghadapi persaingan pasar.
Advertisement
BACA JUGA : Pedagang Borobudur Mulai Tempati Sentra Kerajinan Batik dan Oleh-Oleh Sementara
Ia mendorong para pelaku ekonomi kreatif batik untuk bisa tersertifikasi profesi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Alasannya batik telah menjadi bagian dari warisan dunia tak benda, sekaligus ikon penting dengan dikukuhkannya Jogja sebagai Kota Batik Dunia pada tanggal 18 Oktober 2014 .
"Menjadi kota batik dunia, merupakan kesempatan emas bagi DIY dalam melestarikan termasuk mengembangkan aset lokal batik dari setiap kriteria nilai keunggulan. Sertifikasi kompetensi bagi pelaku ekonomi kreatif batik merupakan upaya untuk menjamin bahwa suatu pekerjaan dikerjakan oleh tenaga kerja yang berkompeten di bidangnya," katanya di sela-sela kegiatan Standarisasi Usaha dan Sertifikasi Profesi di Bidang Ekonomi Kreatif Tahun 2024.
Pelaku ekraf batik yang telah mendapatkan sertifikasi akan mendapatkan sejumlah manfaat. Selain sebagai penghargaan pengakuan resmi negara, juga menjadi nilai tambah bagi pembatik. Sehingga mereka bisa meningkatkan dan menjaga kualitas batik ke depan, sertifikasi ini memberi nilai tambah bagi mereka selaku profesi pembatik.
Selain itu ke depan perkembangan sektor batik dapat menghasilkan pendapatan lebih baik. Selain menciptakan lapangan pekerjaan juga menguatkan industri kecil seperti para pengrajin batik skala rumah tangga yang menyuplai hasil produksinya kepada pengusaha skala besar.
"Bagi mereka yang sudah bekerja berpuluh-puluh tahun menggeluti pekerjaan di bidang batik. Sertifikasi ini ibarat ijazah yang lebih tinggi dan lebih diakui kompetensinya," katanya.
Ketua Tim Kerja Pengembangan Jasa Industri BBSPJIKB Aan Eddy Antana mengatakan proses sertifikasi itu digelar selama 4 hari dan diikuti 50 orang pelaku ekraf batik yang terdiri atas kompetensi pewarna alam dan pewarna sintesis. Sertifikasi itu tentu akan memberikan manfaat bagi para perajin batik karena secara resmi dianggap berkompeten jika telah dinyatakan lulus.
BACA JUGA : Gelaran Jogja Batik Carnival 2023 di Tebing Breksi Semakin Memukau
"Dengan disertifikasi maka akan menunjukkan kualitas dan kemampuannya untuk melakukan pekerjaan di bidang ekraf batik. Sebelum memasuki ujian, para peserta diberi pelatihan lebih dahulu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Kamis 21 November 2024
- Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jogja dan Sekitarnya, BMKG: Masih Didera Hujan
- Jelang Pilkada Sleman, Harda-Danang Gelar Silaturahmi dengan Ponpes Wahid Hasyim
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Kamis 21 November 2024
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
Advertisement
Advertisement